Nama Grombyang berasal dari bentuk penyajian makanan ini, antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan grombyang-grombyang (goyang-goyang). Ramuan Grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau/sapi dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil (yg biasa dipakai untuk bakso) dilengkapi sate kerbau/sapi.Ciri khas Grombyang terletak pada tempat jualannya berupa kuwali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, dan penerangan remang-remang dengan lampu teplok. Ciri lainnya, pembeli menikmati hidangan dengan duduk di dingklik (kursi kecil pendek). Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun, menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas Grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual Grombyang menjual dagangannya tidak menetap seperti sekarang tetapi berkeliling kampung/desa. Penjual nasi grombyang yang terkenal yaitu Bp. H. Warso di Jl. R.E Martadinata, dekat alun-alun, Bp. H.Waridin di Sirandu, bekas terminal lama Pemalang dan Bp. Syukur yang mangkal di depan Pasar Petarukan (Pasar Baru).
banyak sekali makanan yang bearsal dari pemalang selain grombyang diantaranya adalah kamir sejenis kue yang bentuknya mirip dorayaki yang ada di film doraemon,selain itu juga ada lontong dekem,sate loso dan lain-lain.
di pemalang juga banyak tempat wisata dianataranya adalah pantai widuri yang sangat indah,pantai blandung,pantai jokotingkir,cempaka wulung,cilanting,telaga renggani, gunung gajah,guung mendelem,telaga rengganis,curug trangkil,curug lawang,curug trangkil.
dipemalang juga ada kebudayaan seperti upacara sedekah laut, sedekah bumi, dan tarian kuda lumping atau ebeg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H