Mohon tunggu...
Ibna Wahidah
Ibna Wahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengguna tinta

Rumah untuk singgah Coretan menjadi gemboknya Susunan kata bertahta kuncinya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Ngaret Di Indonesia Telah Mendarah Daging

19 Juni 2024   18:59 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya Ngaret di Indonesia Telah Mendarah Daging

Semua kalangan di negara Indonesia, budaya telat ini telah mendarah daging menjadi sebuah kebiasaan. Entah siapa yang mengajarkan ataukah memang ada keinginan dalam diri seseorang. Telat yang terjadi ini tidak hanya satu atau dua menit tapi berjam-jam. Banyak faktor yang menyebabkan budaya ngaret ini masih dilestarikan.  Terkadang terkesan buruk tapi sudah dianggap wajar.

Kurangnya kesadaran dalam menghargai waktu.

 Waktu itu sudah mutlak tidak dapat dipercepat maupun diperlambat, karena waktu sudah sesuai denga n hukum alam. Namun sebagai makhluk hidup yang memilki akal dan pikiran kita bisa memanajemen waktu. Waktu yang luang buat kita belum tentu bagi orang lain, dan seblaiknya pula. Bagi mereka yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Namun bagi mereka yang memiliki tingkat kesadaran yang rendah, menunda-nunda adalah sebuah kenikmatan yang berkelanjutan.  

Menjadikan budaya ngaret sebuah kewajaran.

Sebuah kebiasaan yang telah menjadi suatu adat memunculkan asumsi sebagai sebuah kewajaran. contohnya saja kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB. setelah melihat jadwal yang tertera, akan muncul pemikiran bahwa "paling akan dimulai pukul 09.00 wib". Hal itulah yang membuat budaya ngaret menjadi sebuah kewajaran. 

Lalu bagaimanakah mengubah pola pikir budaya ngaret ini?

Ini merupakan PR kita bersama.

ditunggu solusinya kawan...

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun