Bagian 1: ini Website punya siapa? - Memahami sebuah proses Bagian 2: ini Website punya siapa? - Facebook haram! Bagian 3: ini Website punya siapa? - Nothing personal, it's just a good business Lalu bagaimana sebaiknya? Di Facebook terlalu banyak penghinaan terhadap Islam sementara pihak Facebook sendiri sepertinya tidak perduli terhadap hal ini. Capek rasanya melihat agama ini dihina dan dimaki terus menerus, alangkah enaknya jika ada satu saja sistem jejaring sosial dimana ummat Islam bisa berkumpul tanpa harus dihina-hina. Memang di Facebook banyak bersliweran dari individu-individu sampai sekelompok orang yang mendirikan Group atau Facebook, yang ingin baik secara langsung ataupun tidak langsung menghina Islam. Bahkan terakhir kasus paling menghebohkan di Facebook adalah Lomba menggambar sketsa Nabi Muhammad SAW dalam sebuah group yang bernama 'Everybody Draw Mohammed Day!' yang mengajak para anggotanya menggambar Nabi Muhammad SAW pada tanggal 20 Mei 2010. Dan meskipun sudah beribu laporan di buat oleh ummat Islam di seluruh dunia untuk menutup group tersebut, dan meskipun banyak negeri-negeri Islam mengirimkan surat resmi kepada Facebook untuk menutup group ini, bahkan group tandingan dengan nama Against Everybody Draw Mohammed Day dan jumlah member mencapai 20x lipatnya, tetapi tampaknya Facebook tidak mengambil tindakan apapun terhadapnya. Bahkan hingga kini setelah tanggal yang ditentukan telah lewat sekalipun, Facebook tetap tidak melakukan apapun! Kemudian, apakah dengan berpindah kepada situs jejaring sosial khusus Muslim maka masalah ini akan selesai? Sebelum kita bahas hal tersebut, mari kita renungi 2 ayat dibawah ini:
Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu, siapa saja yang mengingkari thâghût dan mengimani Allah, sesungguhnya ia telah berpegang pada tali yang amat kuat dan tidak akan putus (QS al-Baqarah [2]: 256).
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa di sisi Allah (QS al-Hujurat [49]:13).
Kalau bukan kita, lalu siapa? Gambar-gambar yang menghina Rasulullah saw. ini merupakan mata rantai dari penghinaan terhadap kesucian, syiar dan perasaan kaum Muslim; dan berlangsung terus-menerus sudah sejak lama. Tahun 2008, sebanyak 11 media massa Denmark yang berpengaruh, termasuk TV Denmark dan 3 koran Eropa telah mempublikasikan gambar-gambar penghinaan terhadap Rasulullah SAW. Gambar-gambar yang dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan. Tahun 2004, Warga Belanda, Theo Van Cogh, mengeluarkan film yang menghina kedudukan Rasullulah SAW. Film yang telah membuat marah kaum Muslim Belanda. Tahun 1997, Seorang wanita Yahudi berkembangsaan Israel mempublikasikan 20 gambar yang menghina agama dan Nabi Islam. Di antaranya gambar babi yang kepalanya memakai kafiyeh ala Palestina, dengan bertuliskan, Muhammad, dalam dua bahasa, Arab dan Inggeris. Babi tersebut memegang pensil yang digunakan untuk menulis kitab, yaitu al-Qur’an. Tahun 1994, Orang Yahudi, Steven Spelberg juga telah memproduksi film dengan titel, True Lies. Film ini menggambarkan sebuah organisasi Islam, yang dipimpin oleh seorang Muslim, bernama Abdul Aziz. Organisasi tersebut bernama Jihad Crimson. Tahun 1989, di Barat telah dipublikasikan sebuah buku, the Satanic Verses, karya Salman Rusydi, yang menggambarkan al-Qur’an sebagai ayat-ayat Setan. Buku ini juga berisi serangan dan pelecehan terhadap isteri-isteri Nabi yang mulia. Ka’bah yang disucikan dan merupakan tempat pertama yang diletakkan untuk umat manusia itu, juga dilukiskan sebagai tempat mesum,na’udzubillah. Salman Rusydi pun hingga kini hidup dalam perlindungan pemerintah dan dinas keamanan Inggeris. Masih banyak peristiwa-peristiwa penghinaan terhadap Islam diluar dari list diatas, satu yang pasti saat ini adalah dirampasnya tanah kaum muslimin di Palestina, Afganista, Irak, dan negeri-negeri muslim lainnya. Ini bukan hanya permasalahan di Facebook belaka, tetapi juga masalah akut ummat Islam, dimana ummat Islam sebagai ummat terbaik di muka bumi dengan jumlah penduduk terbanyak dibanding dengan agama-agama lain di seluruh dunia tidak sanggup melindungi kesucian syiar dan perasaan kaum Muslimin. Bahwa jumlah yang besar tersebut tidak dapat melakukan apapun untuk jangankan mencegah, menghentikan atau bahkan setidaknya menunjukkan kepedulian saja tidak! Yang awam berbondong-bondong melarikan diri, bersembunyi di balik label "yang punya beragama Islam", sementara yang faham agama malah membuat fatwa konyol agar ummat tidak mempermasalahkan penghinaan terhadap agama, dan lebih mementingkan masalah lain. Inilah zaman dimana orang-orang kafir bersatu menyerang ummat Islam, sementara ummat Islam dengan jumlah yang luar biasa hanya bisa lari dengan dalih ini itu, sibuk hanya untuk urusan dunia.
Hampir tiba dimana umat-umat saling memanggil untuk melawan kalian sebagaimana orang-orang saling memanggil untuk menyantap hidangannya. Salah seorang bertanya: apakah karena sedikitnya kami ketika itu? Rasul menjwab: bahkan kalian pada hari itu banyak akan tetapi kalian laksana buih dilautan dan sungguh Allah mencabut ketakutan dan kegentaran terhadap kalian dari dada musuh kalian dan Allah tanamkan di hati kalian al-wahn. Salah seorang bertanya: apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: cinta dunia dan membenci kematian (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Ingatlah, menggambar wajah Rasulullah SAW memang sebuah penghinaan terhadap kesucian Rasulullah SAW sekaligus penghinaan terhadap Islam, tetapi penghinaan terhadap Islam tidak hanya sebatas menggambar wajah Rasulullah SAW. Masih banyak bentuk penghinaan lain, seperti invasi terhadap negeri-negeri muslim, dirampasnya tanah kaum muslimin, pembantaian ummat Islam di berbagai daerah di dunia, dilarangnya adzan di benua Eropa, dan satu yang tidak pernah kita sadari adalah direduksinya hukum-hukum Syariah sehingga hanya berupa nilai-nilai Islam tanpa bentuk. Wahai kaum Muslim Hukum syariah yang wajib diterapkan adalah mengharamkan kaum Muslim untuk mencela atau mencaci Rasulullah SAW. juga merendahkan dan menghina pribadi beliau yang mulia. Jika pelakunya seorang Muslim, dan merupakan warga negara Islam, maka wajib dijatuhi hukuman mati, dan taubatnya tidak akan diterima. Inilah pendapat Imam as-Syaukani, as-Syafii dan Ahmad bin Hanbal —rahimahuma-Llah. Namun, jika orang yang menyerang Rasulullah tersebut adalah orang Kafir Dzimmi, dan hidup di dalam negara Islam, maka dia juga wajib dibunuh. Kecuali, jika dia bertaubat dan memeluk akidah Islam.
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (TQS. al-Ahzâb [33]: 57)
“Ada seorang wanita Yahudi yang menghina Nabi SAW. Dia akhirnya ditikam oleh seorang lelaki hingga mati. Rasulullah saw. kemudian membatalkan jaminan keamanan wanita tersebut.” (HR. Abu Dawud).
Sejarah Khilafah Islam telah menunjukkah bukti, bahwa penghinaan terhadap Islam tidak hanya penghinaan terhadap Rasulullah SAW secara langsung, tetapi juga sesuatu yang jauh lebih ringan dari itu. Kisah seorang wanita yang dihina oleh orang Yahudi di pasar mereka pada zaman Rasulullah saw, dan mereka pun diperangi dan diusir (dari Madinah) Kisah seorang wanita yang dihina oleh orang Romawi, sehingga Khalifah pun langsung memimpin sendiri pasukan untuk memberi pelajaran kepada orang-orang Romawi hingga terjadilah penaklukan kota Amuriyah Kisah mereka yang berupaya menyerang makam Rasulullah saw pada masa Khilafah Abbasiyah, yaitu ketika Nuruddin Zanki menjabat sebagai wali (gubernur) Syam pada tahun 557 H, dan atas sepengetahuan Khalifah, Nuruddin pun bertolak ke Madinah untuk menangkap dan membunuh mereka, yakni orang-orang Nasrani yang menyerang makam Nabi saw, sebagai bentuk pembelaan kepada Rasulullah saw. Bahkan saat Khilafah dalam kondisi lemah sekalipun, Khilafah tetap menjaga Islam dan kaum Muslim. Khilafah tetap mampu menghembuskan ketakutan dalam hati kaum Kafir penjajah. Bernard Saw menyebutkan dalam memoarnya, bahwa pada tahun 1913 M, yaitu pada zaman Khilafah Utsmaniyah sudah lemah, dia dilarang mengeluarkan kisah yang berisi penghinaan kepada Rasulullah saw. Lord Chamberlin melarangnya karena takut terhadap reaksi duta besar Daulah Khilafah Utsmaniyah di London. Sesungguhnya solusi untuk menghentikan penghinaan orang-orang kafir terhadap Islam bukanlah terletak dari menggunakan Facebook atau tidak, karena itu semua hanya sebatas sarana, tetapi menyadarkan ummat Islam akan arti pentingnya Syariah dan Khilafah yang tidak hanya menghentikan, tetapi juga mencegah penghinaan terhadap Islam terjadi. Siapa saja yang mencintai Rasulullah saw, maka dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah. Siapa saja yang perasaannya marah kepada orang yang menghina Rasulullah saw, maka dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah. Siapa saja yang marah karena Rasulullah saw, maka dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah. Siapa saja yang menginginkan Allah mengobati hati orang-orang Mukmin dari perilaku orang yang menghina Rasulullah saw, maka dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah. Siapa saja yang mencintai Rasulullah saw, maka dia harus mengikuti beliau saw. dan berjuang untuk mengangkat seorang Khalifah yang dibaiat, sehingga dia tidak mati dalam keadaan jahiliyah.
Dan siapa saja yang mati sedang dipundaknya tidak ada baiat maka ia mati dengan kematian jahiliyyah (HR. Muslim)
Kemudian siapa saja yang ingin dikumpulkan bersama Rasulullah saw, maka dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah. Seribu satu peringatan, dan seribu satu teriakan, serta seribu satu pernyataan tetap saja tidak akan bisa menandingi sepuluh kata dari seorang Khalifah Mukmin kepada tentaranya untuk menghentikan si penghina Islam yang dilaknat oleh Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin hingga ke akar-akarnya.
Sesungguhnya seorang imam –Khalifah- adalah perisai, orang-orang akan menjadikannya pelindung dan berperang di belakangnya (HR. Bukhari dan Muslim)
Wahai kaum Muslimin, ingatlah, Bisyarah itu pasti akan datang. Apakah kita ingin memperjuangkannya ? Ataukah kita ingin duduk manis menunggunya ? Ataukah kita ingin menghalanginya? Ini bukan tentang kita, Ini bukan tentang kau dan aku, Ini bukan tentang mau atau tidak, Ini tentang sebuah janji, Janji Allah dan Rasul-Nya, Apapun pilihan anda, Bisyarah itu pasti akan datang. Wallahu alam bissawab,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H