Mohon tunggu...
Bethesda Elizabeth Lumbantoruan
Bethesda Elizabeth Lumbantoruan Mohon Tunggu... Pekerja Sosial -

If you want it, you have to work for it suka menyanyi, naik gunung, senang ke tempat baru, dan lagi senang-senangnya "menggambar"

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Banyak yang Menawan

13 November 2016   00:42 Diperbarui: 13 November 2016   01:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu pulau di pulau banyak (dokumentasi pribadi)

Aceh tidak akan pernah ada habisnya. Keindahan alam yang sangat alami pasti akan mengajakmu untuk kembali lagi. Tak hanya Sabang yang sudah tersohor tetapi masih banyak sudut-sudut di provinsi ini yang belum setenar Sabang. Salah satunya adalah Pulau banyak di Kabupaten Aceh Singkil. Pulau banyak adalah sebutan untuk semua gugusan pulau-pulau yang ada di Kabupaten Singkil, kecamatan Pulau Banyak yang menurut penduduk setempat ada 99 buah pulau tetapi setelah adanya bencana tsunami Nias tahun 2005 tersisa sekitar 32 pulau. Keindahan pesona pulau-pulau kecil di kepulauan banyak tidak kalah indah seperti di Indonesia Timur. Bahkan menurut saya, ada beberapa spot yang tidak kalah menarik dengan pulau Dewata, Bali.

Pulau Panjang (dokumentasi pribadi)
Pulau Panjang (dokumentasi pribadi)
Akses menuju gugusan pulau ini memang menurut saya termasuk ruwet dan ribet. Jika berangkat dari luar Sumatera, maka akses terdekat adalah kota Medan. Dari kota Medan menuju Aceh singkil bisa membutuhkan waktu selama ± 8 jam bisa menggunakan jasa travel atau mobil L 300 dari Simpang Pos. Dari pelabuhan di singkil menuju pulau balai (sebagai pulau dengan paling banyak penduduk di Pulau Banyak) memerlukan waktu 3 jam naik kapal penumpang dan barang. Mengarungi samudera Hindia selama 3 jam itu bagi saya rasanya membosankan apalagi pemumpangnya dipaksa berdesak-desakan. Maka disarankan agar tidak bosan pergilah bersama teman-teman dan orang terkasih .

Beberapa menit sebelum kapal menuju pelabuhan di Pulau banyak, saya benar-benar tercengang karena di sekitar pulau balai, hamparan laut yang hijau dan bersih, pohon - pohon kelapa  nyiur melambai. Hmm.. aroma pantai membuatku jatuh cinta. Rasa bosan dan jenuh di dalam kapal terbayar sudah.

Pulau rangit yang bersih dan masih perawan 9dokumentasi pribadi)
Pulau rangit yang bersih dan masih perawan 9dokumentasi pribadi)
Sesampainya di penginapan kami (saya dan teman-teman) langsung berberes dan makan siang. Satu jam kemudian langsung hoping island. Pulau yang kami datangi di hari pertama adalah pulau tapus-tapus, pulau panjang, pulau rangit, pulau malelo kecil dan beberapa pulau lain saya lupa namanya karena memang banyak pulau yang kecil-kecil di gugusan pulau banyak ini. Setiap pulau punya keindahan dan keeksotisan masing-masing. Pulau tapus-tapus, tempat yang bagus untuk snorkeling. 

Pulau rangit, pasirnya putih dan sepi serasa pulau pribadi, orang local yang meng guide kami tidak menyarankan untuk snorkeling disana karena katanya banyak buaya laut dan dalam juga (hiiii…seram!!), di pulau rangit juga bisa naik mercusuar untuk menikmati keindahan hamparan laut yang hijau toska, biru dan pasir putih yang sangat menawan. Pulau ini juga memiliki spot yang sangat bagus untuk foto-foto. 

Pulau Malelo kecil, pulau yang menurut saya paling unik. Ini salah satu pulau yang hampir tenggelam saat bencana tsunami Nias tahun 2005, hanya tinggal pasir putih dan beberapa pohon kelapa yang sudah membusuk. Merasa parno sendiri sih saat ada di pulau ini meski pun kami ramai-ramai tetap aja ombaknya segede gaban yang hampir menyapu semua pasir pantai dan mungkin karena kita bisa ngelihat semua sudut pulau ini kali ya. Pulau Malelo kecil juga sangat bagus untuk menjepret foto jika kamu senang berfotografi, berburu sunset di pulau ini juga Ok. Mengoleksi foto sunset sebanyak-banyaknya menjadi tujuan utama kawan-kawan saya karena memang indah sekali panoramanya. Ah, Ciptaan Tuhan memang Luar biasa.

Pulau Malelo kecil, salah satu pulau yang hampir tenggelam saat tsunami Nias (dokumentasi pribadi)
Pulau Malelo kecil, salah satu pulau yang hampir tenggelam saat tsunami Nias (dokumentasi pribadi)
Hari sudah hampir malam, kami mengakhiri perjalanan kami di pulau Malelo kecil apalagi ombak sudah semakin besar. Setelah kembali ke penginapan, kami merencanakan perjalanan besok paginya. Beberapa teman ingin pulang saja (karena memang kami berangkat dari Medan saja hari Jumat sampai di Pulau Banyak Sabtu, eh Senin kerja. Hahah. Derita masih anak bawahan, jadilah kami dilema karena masih banyak pulau yang belum tereksplore) dan bebepa dari kami ingin stay satu hari ke depan untuk mengunjungi lebih banyak lagi tempat yang lebih indah. 

Akhirnya dengan berembuk selama beberapa jam kami akhirnya memutuskan untuk meliburkan diri dengan konsekuensi biaya di pulau semakin bertambah dan pastinya kena tegor dari kerjaan dan keesokan harinya kami mengunjungi Pulau Asok dan Pulau Tailana.

tulisan ini juga saya muat di blog pribadi : bethesdaelizabeth.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun