setalah itu berbincang lagi di mushallah, tentang ku waktu keluar dari pondok, sampai ku kembali ke pondok lagi. cerita sampai taksadar waktu Shalat Dzuhur tiba. dan amrullah dan husni mau pamit pulang kampung. setelah itu, pergi kepondok putra, berisirahat di kamar yang akan ku tempati nanti. dan pergi shalat  dzuhur.
Slahat dzuhur selesai dan ku berbincang dengan seorang guru yang tak asing buatku, sosok yang tinggi, badannya subur dan putih namanya pak muslimin. ku bertanya tentang bagaimana tentang pondok ini, sntrinya, dan perkembangannya membuatku tak merasa bosan sampai - sampai mukrimin menghampiriku unutk meminta kunci kamar. setelah berbincang ku keluar dari mushllah dan berkata "Kalau hilang sandalku ini, Sudah jadi budaya ini di  pondok ". ternyata tidak hilang jhy :D
berjalan menuju ke kamarnya mukrimin, istirahat sejenak, dan pamit mau pulang urus lagi surat pindah ku ke DDI Takkalasi. ketika mau keluar ku sedikit berbincang dengan Ibo, dan ku terus ke Koprasi. ketika mau keluar dari pondok, ada kak ma'ruf memanggil dan sedikit juga berbincang dan ku singgah duduk duduk di depan rumahnya  puang salam, berbincang dengan Sawe, kak Saparuddin, Kak Jusman dan Ibu INNah Datang dengan motor Style Merah hitam. Kak asdra  juga datang memanggil kak jusman keluar pondok untuk Foto Copy dan ku keluar bersama kak Asdar.
Sampai Rumah Dengan Selamat dan Unutk Besoknya Ku Rancang Kegiatanaku Di Pikiran Ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H