Mohon tunggu...
Iben Nuriska
Iben Nuriska Mohon Tunggu... -

(bukan) seorang suami dari istrinya. (bukan) seorang ayah di anak-anaknya. sedang belajar dari sekolah kehidupan. menulis menjadi kesenangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjaga Alir Mataair

28 Mei 2012   09:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjaga Alir Mataair

gelas yang telah kau sediakan tak kunjung kuisi

bukan salahmu bila kau pergi menuju kendi

yang tahu diri menuang keyakinan

hilangkan dahaga yang selama ini kau sandang sepanjang jalan

namun, sebelum kau lakukan

ada yang kuminta kau paham

bila masih tersisa pengertian

sebelum gelas itu kau ambil kembali

; pernah di suatu ketika

telah kukeringkan air dari kedalaman telaga yang kupunya

mengisi bejana yang rela menjadi piala

untukku meneguk segala rasa dari keindahan dunia

namun, bila telagaku mengering, tumpahlah

air yang kutuang ke dalam bejana itu

aku pun mengerang dan patah

bersebab itulah, mataair

yang mulai mengalir

di kedalamanku, kini, begitu kujaga

agar tak jadi airmata

rumahkata batubelah, 220512

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun