Mohon tunggu...
Iben Haesler
Iben Haesler Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Chemistry & Economic

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Normal Or Not? Belajar Mengemudi Mobil

6 Mei 2014   22:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyelesaikan kursus mengemudi pada Bulan May 2013 dengan 6 kali pertemuan  dengan 1 jam/pertemuan, pertama sekali saya bertugas menjadi supir-mengendarai mobil sendiri adalah perjalanan dari rumah ke restoran sekitar  komplek perumahan, yang berjarak sekitar 3 km, bagi saya yang masih pemula keraguan  saat itu masih ada untuk memarkir mobil saya nantinya di restoran tersebut dan memarkir kembali  di garasi rumah setelah kembali.  Dan benar saya kesulitan memarkir mobil tersebut kembali di garasi kami, untung ipar saya yang sudah ahli ikut ke restoran tsb dan membantu s untuk parkir di Garasi.

Selanjutnya saya memberanikan diri untuk mengemudi ke arah Bekasi, yang berjarak sekitar 10 km dari rumah, untuk menghadiri undangan sebuah pesta, dan saat itu semuanya berjalan dengan lancar.

Next saya mengemudi ke lokasi yang lebih jauh ke arah Kebun Binatang Ragunan Jaksel, yang berjarak sekitar 40 km dari rumah, dan semuanya berjalan dengan lancar.

Sebulan setelah kursus mengemudi , Selanjutnya saya mulai mengemudi menuju tempat wisata berikutnya yaitu pantai Carita- Banten, perjalanan kesana berjalan dengan dengan lancar, hanya sekali mengalami masalah ketika mau keluar dari lokasi pantai untuk masuk ke jalan besar yang pertigaannya agak menanjak, tiba-tiba mesin mobil mati.ugh no problem ini adalah proses belajar. Saat kembali dari Pantai Carita tiba didaerah Tomang sudah jam 8 malam, dengan jalanan yang padat merayap, saya dan seisi mobil sempat ragu dan khawatir saat akan melalui jalan layang Tomang yang tersendat karena dipenuhi  mobil truck dan container, namun dengan harap-harap cemas saya memainkan gas dan setengah koppling dan akhirnya sukses melewati jalan layang menanjak yang sedang macet tsb.

1 bulan kemudian, sekitar bulan Juli 2013, selanjutnya menuju ke Tangkuban Perahu, dengan penuh keyakinan saya meuju tempat tersebut melalui  jalur Subang. Dan Setelah melewati Kota Subang, kondisi jalan mulai berkelok dan menanjak, namun penuh keyakinan jalan tersebut bisa kita lewati, namun setelah sampai di Jl Raya Cagak yang menanjak dan berliku sebelum Ciater ternyata disana sudah dalam kondisi macet total, karena pengunjung kea rah ciater sangat ramai dan juga saat itu dalam kondisi hujan deras, akhirnya dengan perundingan singkat kita memutuskan untuk menunda rencana ke Tangkuban Perahu dan akhirnya kita berbalik arah turun kearah Subang- Purwakarta dan kembali lagi ke rumah.

2 minggu Setelahnya, karena perjalanan yang sebelumnya tertunda untuk mengunjungi tangkuban perahu, akhirnya kita putuskan kembali untuk menuju kesana, namun kali ini kita mencoba melalui kota Bandung, karena kita sekalian mau mengunjungi kota Bandung juga.  Berangkat jam 2 siang dari Jakarta dan tiba Jam 5 sore di Bandung . dan kita menginap 1 malam disana, keesokan hari pagi setelah sarapan kita akhirnya menuju Tangkuban perahu, melalui jalan Setiabudi- Lembang- Tangkuban Perahu, Dan dengan penuh konsentrasi akhirnya kita sampai diatas tangkuban perahu, dengan menaklukkan jalan berliku dan tanjakan curam dari pintu gerbang tangkuban perahu sampai ke puncak.

2 minggu kemudian setelah menaklukkan rute tangkuban perahu, berikutnya saya mengemudi menuju kota Jogyakarta, kurang lebih 2 bulan setelah kursus mengemudi, kali ini teman/ keluarga yang akan ikut perjalanan ini sangat meragukan saya, karena mungkin bagi mereka saya masih sangat baru dalam mengemudi, dan perjalanan ke Jogyakarta dengan supir yang menurut mereka masih sangat pemula adalah sesuatu yang nekat, mungkin mereka ada benarnya juga J apalagi waktu itu kita akan berangkat jalan malam melalui jalur pantura. Sebenarnya waktu itu rencananya saya akan minta bantuan supir yang sudah ahli untuk perjalanan kali ini, namun mendadak dapat informasi bahwa dia sedang ada keperluan lain, sehingga tidak bisa membawa kita ke kota Jogya, namun karena saya melihat awalnya keluarga sudah sangat semangat untuk jalan-jalan ke kota ini, akhirnya dengan keyakinan saya pun akhirnya mengatakan kepada mereka bahwa saya yg akan mengemudi, dan raut wajah mereka sebenarnya menunjukkan suatu keraguan, dan mungkin karena mereka tidak “kuasa” untuk menolak, akhirnya mereka pun terpaksa setuju bahwa saya yang akan menyetir. Sebenarnya sebelum hari H keberangkatan saya sudah mempelajari rute perjalanan ke Jogya, mulai dari jarak antar kota, kondisi jalan, kebiasaan sesama pengemudi terutama di area jalur Pantura, seperti supir truk yang biasanya selalu menggunakan jalur kanan di pantura, dan untuk menyalib kita harus mengambil jalur kiri, kebiasaan pengguna jalan di satu area/ kota, seperti di area Cirebon, yang sering ada motor yang tiba-tiba putar balik atau menyeberang jalan. Semuanya ini saya pelajari tanpa sepengetuan mereka yang akan saya bawa J. Dan Akhirnya kitapun menuju Jogya berangkat jam 9 malam setelah pulang dari kantor jam 7 malam, ini sebenarnya lumayan melewahkan, hanya punya waktu istirahat 2 jam setelah pulang dari kantor untuk mengemudi menuju Kota Jogya. Dan dengan penuh keyakinan dan pengetahuan yang dipelajari akhirnya kitapun tiba di Borobudur, tempat utama yang akan kita kunjungi di Jogya jam 10 pagi. Wow mantap.

5 Bulan kemudian, perjalanan selanjutnya ke tujuan yang lebih jauh , wow Lintas Timur Sumatera menuju kampung halaman. Dengan jarak tempuh 1700 km, yang ditempuh selama 3 hari. Untuk kali ini saya bertugas sebagai supir 2 setiap 4-5 jam saya dan supir 1 bergantian mengemudikan mobil tersebut,

Untuk rute ini saya dan keluarga yang akan ikut sudah punya keyakinan yang lebih setelah kita sukses pada perjalanan sebelumnya ke kota Jogya. Bahkan anak saya lebih memilih saya yang mengemudi mobil kami daripada supir 1 yang membantu kami. Namun sama dengan perjalanan sebelumnya bekal yang saya siapkan sebelum melakukan perjalanan : mempelajari rute perjalanan, mulai dari jarak antar kota untuk merencanakan dan memprediksi waktu melewati/tiba pada suatu kota, kondisi jalan, kebiasaan sesama pengemudi, kebiasaan pengguna jalan di satu area/ kota.  Dan akhirnya dengan perjalanan yang sangat menyenangkan selama 3 hari kitapun tiba di rumah di kampung halaman.

Beberapa orang mungkin beranggapan hal yang biasa sesorang yang baru belajar 2 bulan, sudah bisa mengemudi dari Jakarta-Jogyakarta.  Dan dalam waktu 6 bulan setelah kursus menyetir sudah melalui jalan di lintas Timur Sumatera. Atau ada juga yang beranggapan ini nekat, atau ada juga yang mungkin bilang terlalu berani. Namun yang saya ingat waktu itu bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dalam hal belajar yang berbeda-beda, misalnya dalam hal kecepatan dan kematangan.

Beberapa hal yang saya lakukan dalam belajar dan mengemudi mobil :

1.Belajar tehnik mengendarai mobil ( mengikuti kursus)

2.Punya keyakinan bahwa kita mampu. (dari diri sendiri)

3.Mendengarkan dan mempelajari arahan dari supir-supir yang sudah ahli dan telah mengikuti safety defensive driving, termasuk supir yang sering membawa saya berkeliling Jabodetabek.

4.Berusaha mempelajari dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

5.Berdoa.

Learning yang saya petik dari cerita ini, untuk menjadi pribadi yang lebih baik membutuhkan :

Proses, Keyakinan, kemauan untuk belajar, persiapaan hal/informasi yang terkait, Follow the rules, finally we have to pray asking for guidance and covering of the God.

Thank you

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun