Mohon tunggu...
iben nuriska
iben nuriska Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur PT. Ihwal Media Utama

Pimred www.ihwalmedia.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Kampung Terjajah

18 Oktober 2022   10:25 Diperbarui: 18 Oktober 2022   22:14 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara Kampung Terjajah

inginnya mengutuk para datuk, mamak, apak, omak, yang menjual tanah kelahiran, tapi umur telah memalingkan mereka dari gemuruh dada cucu anak kemenakan berebut bahan makanan, berhuma di balik nisan

anak-anaknya menjilat buah sawit membayangkan manis kurma oleh-oleh dari mekah yang mereka lihat di rumah keluarga haji migran, sementara anin, duli, itam, sani, dengan dada terbuka dan perut membusung seolah kenyang menghirup asap pabrik sewangi roti kopi

kantor kantor kini dipenuhi orang-orang berpindah domisili, orang-orang yang seolah terpanggil membangunkan kemiskinan yang tak pandai lagi bermimpi, menyisihkan dunsanak yang tak pernah dianggap layak membangun masa depan mereka sendiri

inginnya mengutuk kepala mamak, apak, omak yang mengajaknya rela terjajah, tapi mulutnya dibungkam oleh kengkawan setanah lahir yang senang menyesap tetesan madu dari liur penguasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun