Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal Syabani
Muhammad Iqbal Syabani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hanya seorang mahasiswa yang mencoba meraih segalanya dalam hidup agar tidak menyesal di hari tua. Saya suka musik hip-hop dan hobi saya mendengarkan siniar serta desain grafis. Pada platform ini saya akan menulis mengenai hal yang saya sukai dan kehidupan perkuliahan di Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa Gen Z dan Jam Tidur yang "Awur-awuran"

30 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 30 Desember 2022   06:12 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidak bisa dipungkiri bahwa era globalisasi membawa dampak yang begitu besar terhadap kehidupan dan gaya hidup terutama pada mahasiswa generasi Z atau biasa disebut Gen Z. Menurut Don Tapscott, generasi Z merupakan golongan orang yang terlahir dari tahun 1998 hingga 2009. Mereka terlahir dan tumbuh pada zaman dimana teknologi terutama internet menjadi kebutuhan yang penting dalam kebutuhan mereka sehari hari, baik itu sebagai sarana hiburan mereka ataupun sebagai alat bantu mereka dalam proses pembelajaran. Dengan adanya hal tersebut tidak serta membuat mereka menjadi manusia modern dengan kualitas peradaban dan intelektual yang paling maju. Hal tersebut juga memperluas kemungkingan terhadap dampak buruk yang ditimbulkan dari gaya hidup manusia sekarang, seperti jam tidur misalnya. Memang selamanya pola tidur atau lamanya jam tidur mahasiswa berdampak buruk apabila dilakukan hanya sesekali. Mahasiswa dengan segala akivitasnya juga mengalami dilemma akan bagaimana mengatur waktu dengan baik hingga mengorbankan jam tidur mereka untuk suatu hal yang menurut mereka lebih penting.

Apabila kita lihat berdasarkan definisi Gen Z diatas maka dapat diperkirakan bahwa saat ini yang menjadi generasi Z adalah individu-individu yang masih dalam bangku sekolah ataupun perguruan tinggi dan sebagian yang lain sudah menjadi bagian dari industri kerja. Sebagai Gen Z yang masih menjalani pendidikan di perguruan tinggi, kita tentu tidak asing dengan fenomena jam tidur yang tidak wajar. Kita bisa melihat fenomena tersebut disekitar kita atau bahkan kita merasakannya sendiri.

Bagi mahasiswa Gen Z kualitas tidur yang baik dengan memperhatikan jam tidurnya bukanlah menjadi hal yang tabu lagi untuk dilakukan. Kualitas tidur bukanlah menjadi hal yang dipertimbangan bagi mereka. Hal ini tercermin dari fakta yang dikutip dari Campussgrotto berdasarkan pernyataan Stanford Universsity, bahwa mayoritas mahasiswa tidur kurang atau lebih dari satu jam dari rata-rata. Artinya mahasiswa cenderung kekurangan jam tidur atau bahkan kelebihan jam tidur akibat dampak dari aktivitas yang mereka lakukan. Padahal, Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Hamida (2021), Bagi golongan dewasa muda jam tidur yang optimal dan berkualitas adalah dengan melakukan tidur selama 7-9 jam per malam. Banyak dari mahasiswa sekarang tidak melakukan hal tersebut, justru melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak ada urgensinya hanya untuk sekadar merusak kualitas tidur mereka.

 Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang bisa bisa menyebabkan fenomena tersebut dapat terjadi? Berdasarkan (Correa dkk, 2017) mengutip dari Haryati dkk. Dalam Jurnal Medika Utama (JMH) Golongan mahasiswa merupakan kalangan yang mempunyai aktivitas padat. Dampaknya adalah mahasiswa berpotensi mengalami gangguan pada siklus sirkadian akibat adanya tekanan lingkungan akademik. Hal tersebut diperburuk dengan adanya peningkatan kepbiasaan seperti surfing internet pada gadget. Apabila pikirkan, Screen time gadget pada mahasiswa Gen Z cenderung sudah melampaui batas. Dimanapun dan kapanpun Gen Z seperti tidak bisa terlepas dari gadget mereka.  Menjelajahi internet merupakan hal yang wajar tentunya bagi Gen Z, yang seharusnya tidak dilakukan adalah berkutat pada gadget saat seharusnya tidak diperlukan seperti saat jam tidur. Akan tetapi, tentu gadget bukan menjadi satu-satunya penyebab mengapa mahasiswa Gen Z memiliki kualitas tidur yang buruk. Kebiasaan-kebiasan buruk mahasiswa seperti merokok, nongkrong, minum kopi, dan jarang olahraga juga jadi beberapa faktor penyebab “awur-awuran”-nya jam tidur mahasiswa.

Dengan adanya aktivitas yang dilakukan mahasiswa tersebut tentu memiliki dampak dalam berbagai macam aspek kehidupan, terutama kesehatan. Tidur merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Setiap orang tentu memerlukan kebutuhan tidur yang cukup untuk menjalani aktivitas secara normal. Terlebih lagi mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk menjadi manusia yang pro-aktif dalam kegiatan perkuliahan. Mahasiswa dituntut untuk selalu fokus dalam mempelajari hal pada bidangnya. Apabila mereka tidak dapat melakukan hal tersebut maka akibatnya adalah penurunan kualitas akademik mereka yang mungkin juga berdampak pada penurunan kualitas angkatan kerja nantinya. Kesehatan organ tubuh mereka juga tentu tedampak akibat adanya penggunaan gadget yang berlebih, jarang olahraga, dan jam kualitas tidur yang buruk.

Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Gen Z perlu sadar akan dampak yang ditimbulkan dari jam tidur mereka yang buruk. Harapannya mereka dapat lebih memperhaikan kesehatan dan juga merubah gaya hidup yang mungkin dapat merusak masa depan mereka. Peran stakeholder seperti kampus juga dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dengan membantu meningkatkan kesadaran mahasiswa. Manusia memang akan terus berevolusi menjadi suatu mahkluk lebih baik. Akan tetapi dengan adanya fenomena tersebut, kualitas sumber daya manusia kedepannya perlu dipertanyakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun