Mohon tunggu...
IBEC FEBUI
IBEC FEBUI Mohon Tunggu... -

IBEC FEB UI adalah organisasi himpunan untuk mahasiswa Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. IBEC FEB UI memiliki tujuan untuk menjadi pionir terdepan dalam kajian ekonomi dan keuangan islam tingkat mahasiswa. IBEC FEB UI memiliki fungsi sebagai organisasi kajian dan penelitian ekonomi dan keuangan islam dan disyiarkan melalui berbagai wadah yang ada, selain itu IBEC FEB UI memiliki fungsi sebagai organisasi yang menaungi kebutuhan mahasiswa Ilmu Ekonomi Islam dan Bisnis Islam FEB UI.

Selanjutnya

Tutup

Money

Inspire, Religious Beliefs and Consumer Behavior: From Loyalty to Boycotts

18 November 2018   19:26 Diperbarui: 18 November 2018   19:58 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam dunia yang terus berubah dan semakin mengglobal, agama masih memainkan peran-peran yang cukup signifikan dalam memengaruhi perilaku sosial dan konsumen. 

Perilaku konsumen tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh aspek sosial, politik, dan ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh cultural frameworks of consumer's environments (Willer, 2006). 

Menurut Reeves (2003), hal ini terkait dengan ketakutan atau  kebencian mereka terhadap hal yang berbeda dari diri kita sendiri (misalnya orang asing), terlebih lagi ketika agama adalah inti dari sebuah perbedaan.

Peristiwa pemboikotan yang menjadi objek pada penelitian ini bermula pada tahun 2005 ketika sejumlah surat kabar Denmark mempublikasikan karikatur Nabi Muhammad SAW yang menyiratkan bahwa Islam mengajarkan kekerasan dan mendukung terorisme.  

Karikatur tersebut tentu telah menyinggung umat Islam di seluruh dunia yang meyakini bahwa agama merupakan hal penting yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan memicu krisis diplomatik di negara-negara Arab. 

Surat kabar Denmark yang telah menerbitkan karikatur menolak untuk meminta maaf dengan mempertahankan bahwa itu adalah cara untuk menunjukkan kebebasan dalam berekspresi. Namun, media Arab bersikeras bahwa publikasi karikatur Nabi Muhammad tidak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi.

Hampir empat bulan setelah karikatur itu diterbitkan, Timur Tengah mengamati sebuah reaksi yang tak terduga. Pada hari Jumat 20 Januari 2006, para ulama agama di seluruh Arab Saudi menyerukan untuk melakukan pemboikotan produk Denmark sebagai cara untuk bereaksi terhadap karikatur tersbut. 

Dalam beberapa hari, boikot besar-besaran untuk sejumlah merek produk Denmark dimulai di Arab Saudi. Hal ini juga didukung oleh negara lainnya seperti Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman, Aljazair, Bahrain, Yaman, Tunisia, Yordania, dan negara-negara lain di sekitar Timur Tengah saat umat Islam menunggu permintaan maaf untuk kartun (Maamoun dan Aggarwal, 2008).

Tujuan Penelitian

Tujuan dari jurnal penelitian ini adalah untuk mengembangkan model konseptual yang mengeksplorasi faktor-faktor yang menghubungkan antara tingkat religiusitas dalam keyakinan beragama dan perilaku pemboikotan yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk tertentu. Konsep-konsep penting tertentu yang terkait dengan pemboikotan ini termasuk perilaku konsumsi merek global serta negara asal merek tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun