Dalam jenis perdagangan lainnya, Anda biasanya hanya bisa menghasilkan keuntungan dari satu arah, baik itu membeli saat harga naik atau menjual saat harga turun.
Namun, dalam trading forex, ada kesempatan keuntungan dari dua arah, yang disebut "two-way opportunity".
Ini berarti, Anda bisa mencari peluang profit baik saat harga naik maupun turun di pasar forex. Anda tetap bisa menghasilkan keuntungan, tak peduli pasar bergerak ke mana.
Dalam forex, ada dua jenis transaksi: beli (buy) dan jual (sell). Transaksi beli sering disebut "long", sementara jual disebut "short".
Jika harga sedang naik, Anda bisa melakukan transaksi beli (long) untuk mencari keuntungan. Sebaliknya, jika harga turun, Anda bisa melakukan transaksi jual (short) untuk meraih keuntungan dari penurunan harga.
Â
Mari kita bahas dengan lebih rinci.
1. Long (Beli) Misalkan Anda memperhatikan bahwa nilai tukar EUR/USD (Euro terhadap Dolar AS) diperkirakan akan naik dalam waktu dekat karena ekonomi Eurozone membaik. Anda memutuskan untuk membuka posisi long (beli) pada pasangan mata uang tersebut di harga 1,1500. Setelah beberapa waktu, memang nilai tukar tersebut naik menjadi 1,1700. Anda kemudian menutup posisi Anda dan mendapatkan selisih profit dari kenaikan nilai tukar.
2. Short (Jual) Sekarang, bayangkan Anda melihat bahwa Dolar AS diperkirakan akan menguat terhadap Yen Jepang (USD/JPY) karena adanya kebijakan ekonomi baru yang diterapkan oleh pemerintah AS. Anda memutuskan untuk membuka posisi short (jual) pada pasangan mata uang USD/JPY di harga 110,00. Kemudian, dalam beberapa hari, nilai tukar tersebut memang turun menjadi 108,00. Anda menutup posisi Anda dan mendapatkan profit dari penurunan nilai tukar.
Dengan memanfaatkan "two-way opportunity" dalam trading forex, Anda dapat meraih profit tidak hanya saat pasar sedang bullish (naik), tetapi juga saat pasar bearish (turun). Ini memberikan fleksibilitas yang besar kepada para trader untuk menghasilkan keuntungan dalam berbagai kondisi pasar.