Kepalaku sedang sibuk dan ramai dengan masa depan, rencana demi rencana mengalir lalu bergulir---kemudian lenyap. Betapa aku manusia yang sia-sia, berpikir tapi tersingkir, bermimpi tapi tersakiti. Sungguh, ketidakyakinan membantai habis diriku.
Dalam diriku segalanya tenggelam, tak pernah kupahami lebih dalam.
Kita selalu berbicara perihal mimpi yang semakin tinggi namun lekas hilang di esok hari.
Kita selalu mendengar perihal masa depan yang semakin dekat namun sulit untuk dilihat.
Pada keluasan diri hanya ada keyakinan dan harapan-harapan yang membuncah: terang dan menyilaukan.
Tapi ketika kau datang, aku menganggap langit warna masa depan kita---mungkin. Barang kali kita selalu ingin melihat segala yang jauh, namun jarak dan ketidakpastian selalu tiba lebih dulu untuk melipat segalanya.
2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI