Tanggal 3 Desember kemarin, merupakan hari dimana pertama kalinya saya mengikuti apa yang namanya DEMO DAMAI. Yups...Demo Damai ini mengenai adanya aturan baru dari Kementrian Kelautan dan Perikanan tentang Alih Muat / Transhipment yaitu larangan bongkar muat perpindahan hasil tangkapan dari kapal penangkap ke kapal pengangkut.Hal ini lah yang membuat para pengusaha ikan dan nelayan menjadi “lemes” atas aturan ini.
Yang saya tahu di kota Bitung ini, memang banyak sekali perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam penangkapan ikan, memiliki banyak kapal jaring atau kapal penangkap ikan namun tidak memiliki palka/tempat penyimpanan hasil tangkapan ikan di kapalnya, oleh karenanya dibuatlah kapal pengangkut untuk membawa hasil laut atau hasil tangkapan itu untuk dibawa ke Dermaga atau ke TPI ( Tempat Pendaratan Ikan ).
Dengan adanya aturan baru dari ibu Mentri Susi Pudjiatuti hal ini membuat para pengusaha ikan dan nelayan menjadi gelisah, karena terus terang banyak perusahaan yang memiliki kapal jaring / penangkap ikan tidak memiliki palka, bagaimana mungkin menangkap ikan jika kita tidak memiliki tempat untuk menaruh hasil tangkapan ikan (palka) dan itulah gunanya kapal angkut yang sekarang ini dilarang oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Memang ditenggarai dengan adanya alih muat di tengah laut, akan adanya ilegal fishing dari kapal jaring ke kapal angkut. Padahal jika memang KKP mencurigai adanya praktek – praktek ilegal fishing, lakukan saja pengawasan yang lebih ketat. Kasian para pengusaha ikan dan nelayan jika mereka memang benar-benar bekerja dengan cara yang benar, lalu dicurigai seperti ini tentunya akan membuat kegelisahan bagi nelayan, para abk kapal serta pengusaha lapak ikan serta warga bitung yang memang sebagian besar mencari penghidupannya sebagai nelayan.
Oleh karenanya, maka tanggal 03 Desember yang lalu seluruh Penusaha ikan, ABK kapal dan nelayan melakukan demo damai agar Kementrian Kelautan dan Perikanan dapat melihat lebih jernih persoalan ini, dan tentunya para Pengusaha Ikan, Warga Kota Bitung dan Nelayan mendukung PEMBRANTASAN ILEGAL FISHING, semoga ibu Susi Pudjiastuti dapat memahami persoalan yang sebenarnya serta ada dialog terbuka serta memahami kegelisahan pengusaha dan nelayan, kiranya kita berharap semoga ada solusi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H