Mohon tunggu...
Ians Shadow
Ians Shadow Mohon Tunggu... wiraswasta -

Apapun pilihan itu ,pasti ada konsekuensi yang membayangi....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Jebakan Djohar (Mulai) Mempermalukan La Nyala

25 Maret 2013   18:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:13 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Aneh dan diluar kebiasaan apa yang dilakukan Djohar ketika detik detik akan jadwal kongres dan sanksi Fifa mulai terlihat hasilnya saat ini . Surat dari FIFA tertanggal 22 Maret 2013 mulai membuka tabir bagaimana strategi Djohar  mempermalukan La Nyala Mataliti.

Perubahan sikap Djohar yang kemarin terlihat seperti boneka dan seperti ketua yang tidak dianggap mampu mengecoh pertahanan KPSI yang mulai solid dan teratur dalam menguasai kembali PSSI . Saat KPSI minta Votter Solo ikut , ketika harus memecat Sekjen Halim Mahfudz dituruti , 18 pengprov dihilangkan hak suaranya juga tidak membela sehingga saat KLB sudah dikuasai orang2 KPSI baik dari voter , agenda dan WO nya Exco semakin membuat kita yakin bahwa Djohar sudah menjadi boneka . Sehingga dengan gagah dan heroik LA NYALA MEMBUBARKAN KPSI saat KLB itu juga .

Pembubaran KPSI ini lah yang menurut saya mencegah sanksi FIFA jatuh ke Indonesia karena masih ada nya 2 organisasi , bila masalah ini tidak selesai sampai KLB dipastikan sanksi jatuh diakibatkan FIFA sangat tidak menyukai organisasi lain berada dalam wewenangnya. Jadi jalan satu satunya Djohar menghindari sanksi adalah bertekuk lutut di hadapan KPSI dan Menpora dan membuat suatu kondisi dimana kekurang harmonisan dengan EXCO di media namun bekerjasama dalam keseharianya.

Keadaan yang diatas angin KPSI yang mulai memasuki sendi sendi PSSI bisa terlihat dengan begitu leluasanya mengendalikan Timnas , media mainstream yang mulai kembali menyuarakan kemenangan KPSI saat KLB dan mulai terlihat habisnya para orang2 PSSI

Namun saat surat FIFA yang baru ini muncul dan tidak diperkirakan akan kehadiranya maka membuat jajaran KPSI terkena shock terapi . La Nyala tidak diakui menjabat Wakil Ketua Umum padahal sudah seluruh dunia mendapatkan informasinya , KPSI juga sudah terlanjur dibubarkan dan masalah lainya mulai terungkap seperti uang saku pemain yang ditilep , Harbiansyah tidak diakui oleh Isran Nor dll .

Sangat sulit membayangkanperasaan La Nyala kali ini yang dipermalukan oleh Djohar yang sudah dianggap sudah tidak mempunyai amunisi lagi sehingga lengah . Dan dari rentetan2 blunder yang dilakukan La Nyala sepertinya kejadian kali ini sangat menyakitkan. Apakah ini salah satu politik Fifa bekerjasama dengan Djohar untuk mempermalukan La Nyala ? kita tunggu sekuel selanjutnya dan diperkirakan semakin memanas sampai 2014.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun