Setelah beberapa hari vakum menulis dan hanya menjadi silent reader saja kali ini ingin mencoba menulis kembali . Ada beberapa aspek yang sangat kental aromanya mengenai pembentukan timnas kali ini
Yang paling terlihat dan mencolok kali ini adalah masalah GENGSI Timnas . Setelah sore tadi jumlah pemain mengerucut menjadi 28 pemain dimana hanya Titus Bonai , Andik V dan Taufik yang mewakili dari kompetisi IPL , 2 pemain yang bermain dari luar negri Irfan Bachdim serta Rafael M dan 23 pemain dari kompetisi ISL . Dengan komposisi ini menunjukan bahwa ISL mulai mendapatkan porsi yang lebih dan mampu mengangkat pamor untuk kompetisi LAKI ini. Dari data diatas maka ISL menang mudah terhadap pemain IPL .
Sisi kedua yang bisa terasa adalah sisi politis dalam pembentukan Timnas kali ini . Duet RD dan Jaksen yang masih menyisakan kontroversial dalam pengangkatanya tercium sangat beraroma politis karena 2 pelatih ini secara tidak jauh2 dari kader Golkar . Sedangkan Blanco yang dengan segala sisi kedisiplinanya diangkat karena kerjasama G to G antara Presiden SBY dan Argentina dan merupakan cerminan dari Demokrat namum pupus di tengah jalan . Dari data diatas ini Golkar sementara unggul atas Demokrat.
Sisi ketiga yang paling ditunggu dan dinantikan adalah prestasi Timnas itu sendiri . Apakah akan mengalami peningkatan kualitas dan mampu memberi bukti sesuai jargonya "bila pemain terbaik dari ISL yang main maka dengan mudah mengalahkan lawan2nya tanpa perlawanan" ataukah hanya mengimbangi prestasi saat Timnas dilatih Nil Maizar yang hanya didominasi pemain dari IPL.
Siapapun pemainya , siapapun pelatihnya bila membawa nama Indonesia tetap harus didukung dengan tetap kritis dan aplaus bila memang mendapatkan prestasi.....
