Angina Pectoris atau lekat di telinga masyarakat dengan sebutan angin duduk merupakan kondisi yang terjadi terganggunya aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung. Sering disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya karena lemak yang menimbun atau kolesterol yang berlebih di dalam tubuh.
Selain itu ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko angin duduk, seperti berikut :
- Diabetes
- Hipertensi
- Obesitas
- Jarang Berolahraga
- Konsumsi Alkohol
- Merokok
Angin duduk di Indonesia merupakan istilah populer untuk masyarakatnya. Angin duduk sering sekali terjadi secara mendadak, terlebih lagi ketika sedang melakukan aktifitas yang berat dan membuat jantung bekerja lebih keras.
Untuk mengatasi nya berikut merupakan gejala angin duduk yang tidak boleh di abaikan :
- Rasa sakit atau nyeri seperti tertekan di bagian bawah dada
- Nyeri punggung bagian atas, kedua lengan, leher dan telinga
- Sesak Nafas
- Lemas dan kelelahan
- Pusing dan Lemah
- Keringat dingin
Jika anda mengalami gejala tersebut pertolongan pertamanya anda harus segera menghentikan aktivitas dan beristirahat lalu atur nafas agar tubuh merasa rileks. Berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan.
Apabila tidak kunjung reda disarankan segera periksa ke dokter agar dapat penangan medis yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H