Mohon tunggu...
Ian Ninda
Ian Ninda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i'm student of psychology uin maliki malang 2013

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dengan Bahasa, Aku Berkomunikasi

12 Mei 2014   02:33 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bahasa adalah alat komunikasi di mana antar daerah atau setiap daerah memiliki bahasa khas-nya masing-masing. Hal ini lah yang menjadikan bahasa sebagai wujud dari kebudayaan. Bahasa orang Madura jelas sangat berbeda dengan bahasa orang jawa, begitu pula bahasa sunda, bahasa kawi, bahasa papua, bahasa manado, bahasa ternate, dan lain sebagainya. Negara Indonesia sangat kaya akan bahasa, hal ini yang menjadikan negeri Nusantara ini memiliki keanekaragaman budaya, terkenal dengan negeri yang kaya akan budaya.

Bahasa adalah bagian dari keragaman budaya di Indonesia. Tapi di antara keanekaragaman itu, Negeri kita memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Sehingga, jika terdapat pertemuan-pertemuan nasional, maka bahasa yang digunakan tentu adalah bahasa Indonesia. Disebut bahasa persatuan karena digunakan untuk mempersatukan bahasa-bahasa yang ada, agar tidak terjadi miss-communication atau kesalah fahaman, ketidak mengertian bahasa yang digunakan oleh pembicara yang bukan berasal dari daerahnya.

Bahasa adalah alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Sebagai makhluk social yang setiap hari atau bahkan jam, menit, detiknya senantiasa mengadakan kontak dengan manusia, maka bahasa adalah alat komunikasi terpenting dalam kehidupannya. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki kemampuan berbahasa yang cukup, ada sebagian kecil dari entitas masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus. Cara berinteraksi mereka berbeda dari yang biasanya. Mereka tidak mudah mengekspresikan bahasa mereka melalui lisan, akan tetapi mereka memiliki cara tersendiri dalam berbahasa, melalui mimic wajah mereka, bahasa isyarat, dll. Sehingga tujuan manusia melanggengkan kehidupannya mampu tercapai.

Hal yang terpenting dalam berkomunikasi adalah adanya respon antara komunikan dan penerima setelah menerima informasi yang disampaikan, baik itu respon positif maupun negative. Dari interaksi yang signifikan, seseorang akan memiliki persepsi masing-masing. Dalam Undang-Undang Negeri kita terdapat pasal yang berbunyi: ‘Setiap warga Negara memiliki hak mengeluarkan pendapat’, dalam hal ini juga berarti setiap individu berhak untuk berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Dengan komunikasi yang baik, terarah, intensive, akan mengukuhkan persaudaraan, memahami satu sama lain, dan kebutuhan hidup akan terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun