Mohon tunggu...
Ian Ninda
Ian Ninda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

i'm student of psychology uin maliki malang 2013

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berpikir Tingkat Tinggi

24 November 2014   15:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berpikir adalah kegiatan sehari-hari manusia, bahkan disetiap waktu manusia menggunakan akalnya untuk berpikir (meski ada sebagian yang tidak).Sebuah aktivitas tingkat tinggi yang hanya diimiliki oleh makhluk yang bernama manusia. Manusia diberi akal untuk ini, berpikir dan berpikir. Oleh karena itu, sungguh sia-sia orang yang berbuat tanpa berpikir. Ciee .. pesan moral… :D

Berpikir itu untuk apa sih? Ada orang yang berpikir untuk mencari win-win solution ataumemecahkan masalah, mereka-reka sesuatu hal yang abstrak, merancang masa depan, dan atau bahkan yang tidak baik untuk ditiru adalah berpikir untuk mencari cara menipu, menyakiti, dan segala hal yang dapat merugikan orang lain. Ada lagi orang yang berpikir rasional ada yang berpikir tidak rasional. Orang yang rasional memiliki konsep-konsep yang terorganisir dan kompleks terkait pengalaman hidupnya, dan kemungkinan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan kecil resiko.

Menurut ilmu psikologi kognitif, berpikir adalah proses yang membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan (solso, 2007). Kemudian terjadi perselisihan apakah berpikir adalah proses internal atau hanya dapat diukur secara perilaku. Dari definisi umum berpikir, ada tiga ide dasar tentan berpikir: (1) berpikir adalah kognitif-terjadi secara internal, dalam pemikiran-namun keputusan diambil lewat perilaku. Seperti yan dilakukan oleh pemain catur dalam menentukan pergerakannya. (2) berpikir adalah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam system kognitif. Ketika pemain catur sedang merenungkan gerakan, memori masa lalu berkombinasi dengan informasi masa sekarang untuk mengubah pengetahuannya akan situasi. (3) berpikir bersifat langsung dan menghasilkan menghasilkan perilaku yang “memecahkan” masalah atau langsung menuju pada solusi. Pergerakan catur selanjutnya dalam pemikiran pemainnya, langsung menuju kepada memenangkan pertandingan. Tidak semua tindakan berhasil, namun biasanya dalam pemikiran pemain, semua tindakan tersebut langsung menuju pada solusi (solso, 2007).

Berpikir adalahproses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran,sementara logika adalah ilmu berpikir (solso, 2007).Ketikaseseorang diberi masalah yang sama, belum tentu mereka menjawab dengan solusi yang sama pula. Kesimpulan mereka yang didapat melalui pemikiran atau proses berpikir ada yang logis da nada yang tidak logis. Selain berpikir logis dan tidak logis, cara berpikir yang lain adalah dengan penalaran. Terdapat beberapa macam penalaran, yang pertama adalah penalaran induktif, kemudian penalaran silogistik, dan yang terakhir adalah penalaran deduktif.

Penalaran deduktif adalah proses penalaran, penarikan kesimpulan tertentu dari prinsip-prinsip umum yang diasumsikan benar. Silogisme Aristoteles adalah contoh klasik dari penalaran deduktif dalam hal tradisi (solso,2007). Sedangkan menurut logika kontemporer, penalaran ini diperoleh melalui premis-premis yang sudah ada. kesimpulannya, penalaran deduktif didapat dari informasi yang umum dan kemudian ditarik menjadi sebuah kesimpulan.Sementara itu, salah satu bentuk lain dari penalaran adalah penalaran induktif. Sebaliknya, penalaran induktif adalah kebalikan dari penalaran deduktif. Jadi, dari hal-hal atau informasi-informasi yang khusus ditarik menjadi sebuah kesimpulan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun