Pemilu merupakan sarana pemberian legitimasi kepada rakyat bagi seorang penguasa yang memerintah selama 5 (lima) tahun. Salah satu hal yang selalu muncul ketika menentukan pilihan adalah kebijakan moneter. Menggunakan uang untuk memperoleh kekuasaan politik dalam pemilu mempunyai banyak dampak negatif. Artikel ini menganalisis dan menyajikan data tentang hasil pengendalian uang tahap pemilu Bawaslu dan apa dampak negatifnya terhadap nasib anak negara atau masyarakat, khususnya generasi penerus Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam artikel ini menggunakan penelitian empiris dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan setidaknya terdapat 3 (tiga) praktik kebijakan moneter yang muncul dalam praktik kebijakan moneter. Pertama, penjara dan denda. Kedua, hal ini menciptakan pemerintahan yang korup. Dan ketiga, kebijakan moneter dapat merusak paradigma negara. Kesimpulan dari artikel tersebut adalah fenomena pelaksanaan kebijakan moneter membawa dampak yang sangat negatif terhadap nasib bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H