Mohon tunggu...
ianatus sholihah
ianatus sholihah Mohon Tunggu... Guru - Guru di UPT SMPN 3 Gresik

Penulis sastra lepas. Mencintai sastra dan segala aspek didalamnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Racun dalam Segelas Tirta

22 Juni 2023   10:41 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:50 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/pngtree 

 Aku berjalan menyusuri duri yang semakin tajam
Dengan kaki penuh luka,
Hati semakin ringkih,
Dan tubuh yang mulai rapuh

Perlahan, waktu merenggut segalanya
Mereka pergi, meninggalkan luka
Luka yang semakin hari semakin menganga
Ia tak bisa sembuh hanya dengan tawa palsuku itu

Tetiba, kau datang menawarkan segelas tirta
Aku yang dahaga meneguknya tanpa sisa
Sejenak aku hanyut dalam pesona
Melayang dalam tawa
Takjub oleh kesegarannya

Sayangnya, kau dan tirtamu hanya ilusi belaka
Yang kau bawa, bukan penawar dahaga
Melainkn racun dengan segala kesakitannya.
Kau tiba dengan kebiadabanmu
Mengubur asa, melebur tawa, menghancurkan bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun