Tampa kita sadari sebgian orang biasanya menyampaika sebuha pikiran yang keliru dari reifikasi misalnya saja jika kita seorang mahasiswa dan kita mendapatkan nilai jelek dari salah satu dosen maka ada beberapa mahasiswa yang dapat menerimanya tapi ada juga beberapa mahasiswa yang tidak mau menerimanya. Mereka pasti beranggapan bahwa mereka mendapat nilai jelak karen adosen mereka tidak menyukainya atau karna beberapa alasan-alasan yang tidak masuk akal. Padahal dosen tersebut jika memberi nilai memang berdasarkan kemampuan tiap individu, maka itulah yang disebut dengan buah pemikiran yang keliru.
Selain itu ada juga yang disebut dengan argumen mayoritas pasti benar, argumennya adalah jika kebanyakan orang melakukan sesuatu, hal itu pasti benar “semuaorang melakukannya ..” adalah inti dari argumen ini padahal sebuah argumen dapat dikatakan benra bukanlah argumen yang banyak massanya atau argumen yang biasa dilakukan sehari-hari jadi jika kita harus pintar-pintar dalam beragumen yang mayoritas belum tentu benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H