Mohon tunggu...
Sudiyanto
Sudiyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pengangguran yang hobi menulis untuk mengungkapkan kekecewaannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Suka Duka Kuliah Online

8 Agustus 2020   13:05 Diperbarui: 8 Agustus 2020   13:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
digitalmarketinginstitute.com

Setelah lama menjadi pengangguran karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Saya atas restu ibu akhirnya memutuskan untuk kembali ke bangku kuliah. Saya kuliah di sebuah sekolah tinggi yang masih satu grup dengan kampus saya sewaktu D3 dulu, alasannya simple biayanya murah hehe... 

Singkat cerita masuk kuliah itu Saya cuma 1 hari, karena ada himbauan dari pemerintah untuk belajar dan bekerja dari rumah karena corona atau covid19 ini. Kuliah selanjutnya dilakukan secara online via zoom, untuk tugas-tugasnya bisa dikirim by whatsapp atau email dosen. Jadilah Saya dan teman-teman mulai kuliah online pada minggu berikutnya.

Awalnya sih Saya senang karena dengan kuliah online artinya tidak perlu capek-capek naik busway dan bikin paper cetak yang tentunya butuh biaya tidak sedikit.

Semua tugas dan pembelajaran dilakukan secara online, bahkan sidang skripsi pun dilakukan online. Kalau yang satu ini kayaknya Saya gak akan mengalaminya deehh, karena tahun depan 2021 sudah masuk normal katanya :) 

Dihari pertama kuliah online di mulai dengan materi Rekayasa Perangkat Lunak, dihari itu sangat banyak kekurangannya karena sinyal di tempat Saya tidak terlalu bagus juga di tempat dosennya. Untungnya dihari-hari berikutnya masalah tadi tidak lagi terjadi.

Tadi itu Saya menulis sukanya nah sekarang dukanya. Apa sih gak enaknya kuliah online itu?

Jujur Saya dan teman-teman tidak begitu mengerti apa yang dijelaskan dosen. Karena tidak semua orang terbiasa dengan model pembelajaran online, yang mengharuskan kita untuk aktif mencari dan membaca  bukan sekedar bertanya. Ini semua diperparah dengan tugas-tugas yang rumit.

Alhasil banyak dari kami yang tidak bisa menangkap materi dari setiap pertemuan. Materi kuliah yang terbilang rumit dan asing ditelinga, ditambah dosen yang hanya membaca slide tanpa memberikan contoh penerapannya di dunia nyata makin ambyar jadinya.

Tidak ada pengurangan biaya kuliah adalah masalah yang lain, kami selama ini kuliah online otomatis tidak menggunakan fasilitas gedung kampus. Tapi kenapa kami harus tetap bayar uang gedung?

Untuk yang ini bukan hanya mahasiswa di kampus saya yang protes, hampir semua protes tapi tidak ada tanggapan dari kampus. Aneh tapi nyata. Solusi yang diberikan kampus Saya hanyalah mencicil pembayaran menjadi 2 kali.

Untungnya Saya bisa mengerjakan UTS dan UAS dengan cukup memuaskan. Namun yang Saya khawatirkan adalah pada saat skripsi nanti, apa yang hendak Saya buat belum terpikirkan saat ini. Sedangkan tema skripsi di kampus dibatasi hanya pada programming, penelitian dan PKM(Program Kreativitas Mahasiswa). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun