Mohon tunggu...
Ian Deviers
Ian Deviers Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

Salutem plurimam dicit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seputar Injil Yohanes

20 Maret 2024   21:57 Diperbarui: 20 Maret 2024   22:01 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://rumahshalom.wordpress.com/iii-kajian-ringkas-injil-yohanes/

Tulisan-tulisan Yohanes atau sering disebut corpus Yohanes meliputi Injil Yohanes, 1-2-3 Yohanes, dan kitab Wahyu. Kelima tulisan tersebut memiliki jenis literer yang berbeda. Penulis dari kitab tersebut tidak diketahui secara persis, namun tulisan itu berhubungan dengan Yohanes. Penulisnya Injil Yohanes disebut sebagai "murid yang dikasihi" (Yoh 13:23). Injil Yohanes ditulis dengan tujuan "supaya kamu percaya" (Yoh 20:30-31). Pokok kepercayaan itu ialah Yesus sendiri, yang merupakan penyataaan diri Allah. Penulisan Injil Yohanes dipandang sebagai apologia terhadap sekte pengikut Yohanes yang memandang Yohanes sebagai mesias. Apologia tersebut menegaskan keberadaan Yesus lebih besar dari Yohanes; Yesus adalah terang dunia dan mesias (1:30; 1:8-9; 1:20). Injil Yohanes juga dipandang sebagai argumentasi melawan pandangan orang Yahudi, aliran doketis dan gnostik yang tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Penginjil menunjukkan bahwa penantian mesianis telah terpenuhi dalam diri Yesus Kristus; keselamatan dan kehidupan abadi hanya diperoleh oleh orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus.

Injil Yohanes ditulis sekitar tahun 80-110 di Efesus setelah penghancuran Bait Allah di Yerusalem tahun 70 M. Injil Yohanes ditulis dalam situasi Bait Suci hancur dan ritual di dalamnya berhenti. Injil Yohanes mencerminkan situasi komunitas Yohanes, yang karena imannya kepada Yesus Mesias bertentangan dengan orang Yahudi, diusir dari sinagoga. Sementara orang Yahudi masih memikirkan Bait Allah di Yerusalem (Yoh 2:19-21), komunitas kristiani menemukan Bait Suci baru dimana air hidup mengalir (Yoh 19:34). Tubuh Yesus adalah Bait Allah yang baru dimana penyembah yang benar akan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran. Yesus juga menjadi kurban baru yang adalah pendamaian untuk semua dosa dan darahNya menyucikan kita dari segala dosa (1Yoh 1:7).

Struktur Injil Yohanes adalah sebagai berikut:

  • 1:1-18              :Prolog (pengantar dan ringkasan Sabda yang berinkarnasi)
  • 1:19-12:50     :Kitab tanda-tanda (Firman menyatakan diriNya kepada dunia tetapi mereka tidak menerimanya)
  • 13:1-20:31      :Kitab Kemuliaan (bagi mereka yang menerima Dia, Firman menunjukkan kemuliaan-Nya dengan kembali kepada Bapa dalam kematian, kebangkitan, dan kenaikan.
  • 21:1-25            :Epilog (penampakan kebangkitan Galilea)

Dari struktur tersebut, yang menjadi pusat adalah tindakan penyataan Allah. Keseluruhan tema dalam Injil adalah sabda, kebenaran, hidup, kesaksian, terang, kemuliaan, nama dan tanda dikaitkan dengan tindakan penyataan. Penyataan diri Allah dalam diri Yesus Kristus menuntut jawaban dari manusia yakni iman atau beriman kepada Yesus Kristus sebab Ia adalah anak Allah.

            Pokok-Pokok Ajaran Teologis Injil Yohanes:

  • Penyelamatan datang dari Allah. Tidak ada orang yang dapat melihat Tuhan kecuali Dia yang ada bersama Allah, yang adalah Putera Allah, yakni Yesus Kristus yang ada bersama Allah. Allah berinisiatif dalam karya keselamatan dengan pengutusan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Yesus menjadi pemenuhan karya dan tindakan Allah dengan ungkapan: Akulah roti hidup, terang dunia, pintu, gembala yang baik, kebangkitan dan hidup, jalan, kebenaran dan hidup, pokok anggur yang benar. Seluruh karya dan kata Yesus merupakan satu kesatuan dan merupakan penyataan kehadiran Allah. Yesus hanya melaksanakan kehenda Bapa (4:34).
  • Kristologi. Inkarnasi merupakan penyataan diri Allah dalam Yesus Kristus. Ia adalah Kristus Mesias. Pengakuan akan Yesus adalah mesias sangat jelas dalam seluruh Injil (1:41; 20:31). Pengakuan ini menyebabkan para Kristen diusir dari peribadatan di sinagoga-sinagoga dan dari kehidupan harian (9:22; 12:42; 16:2). Yesus juga disebut Anak Allah dan Anak Manusia. Gelar Anak Allah dipakai untuk menyatakan keberadaan-Nya bersama dengan Bapa (1:1) yakni berada dalam kemuliaan. Gelar Anak manusia dipakai penginjil untuk mengungkapkan sengsara. Sengsara Injil Yohanes bukan pendeiritaan melainkan pemuliaan.
  • Eskatologi. Karya penyelamatan Allah bersifat vertical dan horizontal. Allah turun ke dunia dalam Yesus Putra-Nya (vertical) dan Putera membimbing manusia kepada Allah (horizontal). Keselamatan itu sudah terlaksana dalam diri Yesus Kristus dan sedang menuju kepenuhan. Keselamatan kekal telah ditemukan dan hadir dalam diri Yesus Kristus. Orang yang menerima Yesus Kristus telah dan akan mengalami keselamatan itu dan kehidupan kekal. Keselamatan sempurna akan datang dan sudah mulai dinikmati orang beriman dengan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah.
  • Pneumatologi. Yesus menjanjikan kedatangan dan pemberian Roh kepada murid-murid-Nya. Kehadiran Roh merupakan pertemuan kembali Yesus dan para murid dan merupakan kedatangan kembali kepada muridNya. Kehadiran Roh mengakibatkan seseorang mengalami kelahiran baru dan kehidupan baru. Allah melalui dan dalam RohNya bertindak utnuk menciptakan kembali manusia. Manusia baru adalah orang beriman yang ambil bagian dalam kemenangan Kristus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun