Mohon tunggu...
Kiri Kanan
Kiri Kanan Mohon Tunggu... -

Hanya biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Drama

Sedulur Ku.......

9 Agustus 2012   16:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Satu setengah tahun lalu….

Sedulurku dari Pedalaman mamahak, Barong tongkok, Melak, Muara tokong sampai Tenggarong,

Saya membuat catatan ini dikala dingin belantara hutan jembayan tenggarong ini mulai menghinggapi kaki dan tanganku.

Terima Kasihku yang paling dalam untuk waktu hampir 3 tahun mengenal kalian.

Terima Kasihku dari hati terdalam karena telah menjaga dan memberiku tempat bersama kalian.

Tak terasa waktu ini,

Saya masih mengingat ketika kita bersama diantara padatnya rimba Kalimantan timur dan berjalan di antara rimbunnnya kayu meranti sampai rapatnya hutan bengkirai, berjalan diantara semak duri rotan muara tokong yang pernah kalian banggakan sampai tenggelam bersama di rawa basah desa lumpat dahuq.

Teringat ketika kita pernah bersama lari pontang panting ketakutan  ketika melihat ular sawah 6 meter di hutan dekat desa rukun damai itu, teringat ketika kita harus kocar-kacir menyelamatkan diri ketika macan dahan mendatangi camp.

Saya juga masih teringat  ketika anak beruang coklat itu sanggup membuat kalian orang-orang sakti yang kebal besi harus terbirit-birit menyelamatkan diri dan kepanikan ketika berperahu diantara buaya rawa sungai patak sampai Pak kosmas yang lebay itu sibuk komat-kamit melafalkan kata-kata aneh yang katanya sebagai jimat penyelamat.

Sedulurku......

Ketahuilah kalian adalah sahabat-sahabat dan orangtua terbaik yang pernah saya kenal dan orang-orang sederhana yang hebat dan canggih menurut versi saya.

Kalian adalah orang-orang lalu yang ada saat sekarang yang hanya mengganjar sebuah pelanggaran dengan sebuah piring putih, sarung atau mandaw dan selebihnya besok kalian kembali bersama-sama dan membuat seolah-olah kitab tebal dan pasal-pasal para pakarahli hukum itu tidak berlaku sama sekali.

Sedulurku.....

Terima Kasihku telah mengobati nyeri  pinggangku dengan ramuan akar kayu kuningmu, memberiku segelas kopi ketika bertandang ke rumahmu dan ramai bercerita tentang gadis-gadis Kampungmu yang mulai materialistis yang mulai tunduk dengan jampi-jampi bangsa jepang sebangsa Toyota, Daihatsu, Hyundai sampai Strada, Triton bahkan Pajero.

Menikmati bersama daging bekantan sampai daging kancil yang kalian sebut dengan payou, mengingatkanku untuk menjadi orang yang lebih sabar, lebih sederhana dan dekat dengan Tuhan, padahal kalian sendiri adalah ekstrimis-ekstrimis yang jarang kegereja dan lebih percaya hal gaib daripada percaya kepada kuasa Tuhan itu sendiri.

Terima kasihku atas kebohongan kalian dengan membawakan sebotol air  sungai nyuatan yang katanya sanggup mengobati nyeri bahu kananku …. kalian memang penipu yang tetap saja sahabatku.

Ya…Kalian tetap sahabat-sahabat sederhana yang pernah saya kenal.

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun