Mohon tunggu...
Zikra Mustinovan
Zikra Mustinovan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Also Known as Novan

Deskripsi yang harus diisi dengan hal yang secara relatif tidak berguna atau menarik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Korporatisasi dan Kebangkrutan Kreativitas Industri Game

18 September 2021   20:51 Diperbarui: 18 September 2021   20:53 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara pribadi, saya adalah orang yang suka bermain game dan melihat berita atau update dari game yang masih populer dan relevan yang ada di mancanegara. Dan pada tahun 2000-an, banyak dari orang yang gemar bermain game pada waktu itu menganggap itu adalah masa-masa emasnya dari game karena persaingan yang mendorong banyakanya konsep-konsep game, teknologi, bahkan dari segi variasinya.

Tapi pada belakangan ini banyak yang berpendapat bahwa banyak dari studio pengembang game belakangan ini merasa dari segi kreativitas mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dan melihat dari game yang ditawarkan serkarang dibanding yang dulu. Itu menjadi hal yang cukup jelas. Dan tidak sedikit yang berpendapat bahwa dengannya ada korporatisasi dari studio pengembang game, yang menjadi pendorong berbagai masalah baik dari segi finansial maupun kreativitas.

Misalnya, Electronic Arts (disingkat EA) dengan adanya sistem player cards yang menjadi loot boxes pada salah satu gamenya di FIFA 2010 untuk memeroleh laba yang lebih banyak, yang mendorong banyak keluhan dan tuntutan secara hukum dari para Orang Tua di Belgia karena mempromosikan perjudian anak dibawah umur.

Atau jika bicara soal kebangkrutan kreativitas, ada Bethesda Studios yang pada tahun 2018 yang merilis Fallout 76 yang membawa banyak kritik dan keluhan dari para pemain dan para penggemar setia dari seri Falloutnya sendiri karena merchandise yang dikirim bagi yang membeli edisi kolektor tidak sesuai dengan apa yang dipromosikanya.

Atau yang dianggap yang paling mengecewakan yaitu ketika perilis Anthem dari Respawn Entertainment dengan hasil yang tidak sesuai dengan budget besar dan waktu yang sangat lama. Atau bahkan dari yang dikenal dari CD Projekt Red yang dikenal dengan seri game The Witcher, membuat CyberPunk 2077 yang mengecewakan karena game-nya yang dibuat dengan tidak sepenuhnya rampung, walaupun dengan poularitasnya yang masih cukup tinggi pada waktu itu.

Dan ini yang menjadi hal yang sedihnya, banyak dari studio atau perusahaan game saat ini yang menerapkan praktik-praktik yang hanya mengutamakan profit hanya demi memenuhi kemauan para pemegang saham. Sikap perusahaan yang anti-konsumen yang mendorong terjadinya penurunan kualitas dan kreativitas perusahaan-perusahaan game.

Atau bahkan Rockstar Games, yang menggunakan popularitas Grand Theft Auto V yang mendorongnya menjadi Grand Theft Auto Online di mana yang masih dijalankan hampir 9 tahun! Sebelumnya Rockstar Games perlu jarak waktu 1-3 tahun untuk membuat seri GTA dan masih bisa membuat game yang lain selain GTA, sekarang mereka hanya terlalu mengembangkan GTA Online yang tidak perlu banyak pengembangan. It's just lazy!

Dan ini tidak hanya terjadi di perushaan game yang ada di Eropa atau Amerika saja. Bahkan jika dapat dikatakan, Asia mempunyai masalah yang jauh lebih banyak. Contohnya Garena yang membuat Call of Duty: Mobile atau FreeFire yang intinya merupakan game yang dapat dikatakan sama tapi sengaja dibuat hanya untuk memeroleh laba yang jauh lebih banyak lagi! Ketika kualitas dari game tersebut sangat buruk!

Cukup sedih ketika melihat banyak dari perusahaan atau studio developer game masih melakukan praktik-praktik yang seperti ini, dan tidak bisa diherankan juga ketika banyak yang bilang bahwa game pada saat ini dianggap membosankan dan perkembangan game saat ini yang dianggap hambar dan tidak ada perkembangannya.

Walaupun begitu, belakangan ini mulai banyak dari orang-orang yang melihat dari game indie yang walaupun tidak begitu diangggap menarik secara visual pada umumnya, tapi menarik secara konsepnya. Dan yang paling dikenal dari contoh yang paling belakangan ini adalah Among Us dari Innersloth, Fall Guys dari Mediatonic, dan masih banyak lagi, dimana game tersebut mendapat popularitas karena konsepnya yang sangat menarik dan mendapat promosi secara tidak langsung dari para YouTuber dan influencer lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun