Mohon tunggu...
IKA HENDRANI
IKA HENDRANI Mohon Tunggu... -

Suka nulis...suka baca...suka jalan...suka nonton...suka suka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

T3 Ultimate Soekarno-Hatta dan Citra Pariwisata Indonesia

4 Juli 2016   11:41 Diperbarui: 4 Juli 2016   11:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai pecinta traveling, bandara adalah tempat yang pasti saya lewati sebagai pintu gerbang negara atau tempat tujuan. Pada beberapa perjalanan perdana saya ke luar negeri, saya selalu terpukau dengan kemegahan bandara, kelengkapan fasilitas, dan sarana transportasinya. Tapi terus terang, lama-kelamaan saya jadi tidak begitu memperhatikan lagi karena sekarang antara bandara yang satu dengan bandara lain tidak jauh berbeda.

Tapi yang masih saya ingat adalah bandara Changi di Singapura cuma karena untuk pertama kalinya saya merasakan minum langsung dari air keran dan menikmati fasilitas kursi pijat. Juga bandara Sydney, hanya karena di sana saya bisa menunggu penerbangan berikutnya sambil main Playstation! Bagi saya, kini bandara tidaklah berarti apa-apa selain prosedur rutin yang harus dilewati untuk menuju tempat tujuan, tidak ada pengalaman emosional di dalamnya.


Drop Zone
Drop Zone
Karena itulah saya tidak punya harapan muluk ketika berkesempatan melihat Terminal 3 Ultimate (nantinya kata Ultimate dihapus). Terminal 3 terlihat megah dengan panjang 2,4 km dan luas 422 ribu m2, 5 pintu masuk dan 28 boarding gates. Seperti layaknya bandara kelas dunia, T3 juga dilengkapi dengan berbagai teknologi keamanan, di antaranya:

1.     BHS Level lima yang bisa mendeteksi bahan peledak.

2.     ASS atau Airport Security System yang dapat mendeteksi wajah penumpang atau pengunjung bandara yang masuk ke dalam daftar pihak berwajib.

Selain itu, T3 juga mengusung konsep hijau dan ramah lingkungan dengan menerapkan:

1.     Fully IBMS atau Intelligence Building Management System yang mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.

2.     Rain water system yang memanfaatkan air hujan sehingga dapat digunakan sebagai air bersih.

3.     Recycle water system yang mampu mengolah air toilet untuk kembali lagi menjadi air toilet sehingga dapat menghemat penggunaan air.

4.     Sistem penerangan menggunakan teknologi yang mengatur terang dan redup secara otomatis sesuai dengan kondisi cuaca.

Hmm oke, keren juga. Saya juga menyukai area boarding gate yang begitu terbuka hingga ke langit-langit sehingga kita bisa melihat runway dan pesawat yang terbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun