Mohon tunggu...
Moh Misbahul Umam
Moh Misbahul Umam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

From a young age, I found solace in the written word. Whether it was through journaling, writing short stories, or composing poetry, I always felt a connection to language. This passion led me to pursue a degree in literature, where I honed my skills and learned the intricacies of storytelling. One of the most rewarding aspects of writing is the ability to share knowledge and experiences. I have written articles on travel, personal development, and even technology. Each topic has its own challenges, but they all require thorough research and a clear understanding of the subject matter.Moreover, writing allows me to connect with others. Through my blog and social media platforms, I have built a community of readers who share similar interests. Their feedback and encouragement motivate me to continue improving my craft. As I continue to grow as a writer, I am constantly seeking new opportunities to challenge myself. Whether it’s taking advanced writing courses or collaborating with other authors, I believe that learning is a lifelong journey.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dengan Segala Kenangan

31 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2023   07:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan Segala Kenangan

Berawal dari waktu saat pertama masuk sekolah menengah atas tapi kali ini versi madrasah aliyah. Dulu saat  pembagian untuk masuk jurusan IPA, IPS dan Agama, aku memilih untuk masuk ke jurusan IPA. Pikirku dengan masuk jurusan itu akan lebih mudah nantinya jika melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.  Singkat cerita ternyata aku mendapatkan bagian untuk kelas A2 dan asiknya lagi malah sekelas dengan teman yang boleh dibilang sudah seperti saudara. dari MI-MTS-MA selama 12 tahun kami bersama si R namanya. Namun, bukan itu juga yang menjadikan duniaku lebih spesial tapi ada seseorang yang sekali kulihat, mata ini langsung berbinar dan rasa yang berbeda ketika aku melihat orang lain. Betapa senangnya aku saat itu. Bisa dibilang juga dia menjadi primadona pada saat semasa MA dengan dapat dilihat banyak yang coba mendekatinya tapi entah semua gagal apakah cara yang dilakukan pendekatan kurang epik atau memang dia mempunyai pendirian teguh....entahlah.

Singkatnya 2 tahun telah berlangsung dan saat itu terjadi wabah yang melanda akhirnya sekolah di liburkan. Adanya sekolah diliburkan mengakibatkan pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah, tentunya dengan pembelajaran dilakukan daring pemahaman materi yang disampaikan guru kurang begitu masuk ke dalam kepala ini. Dari sini aku yang iq pas-pas an tentunya bingung dengan tugas yang diberikan oleh guru dan ada terbesit di benak untuk bertanya kepada dia, yang aku ceritakan diawal tadi. Sosok dia ini terhitung menjadi siswa yang berprestasi sejak SMP tak heran kalau saat MA serng mendapat peringkat di kelas. Akhirnya aku memberanikan untuk mulai perbincangan via WA dengan dalih bertanya tugas dan juga melakukan pendekatan wkwkwk.....

Seiring berjalannya waktu aku dan dia menjadi lebih dekat, dekat dalam artian sesungguhnya atau pikiran ku saja, entahlah. Rasa yang ada dalam hati ini tak terbendung lagi dan ingin mengungkapkan secara langsung kepada dia. Namun, saat itu memang sedang maraknya orang yang terjangkit wabah aku pun mengurungkan niat dalam pengungkapan perasaan secara langsung kepada dia. Sebagai gantinya aku langsung nembak lewat hp. Awal-awal aku merasa bimbang dengan pilihan ku saat itu, harus mengungkapkan perasaan atau tidak. Tekad yang kumiliki sudah bulat dan matang. Masih teringat kala itu malam kamis jam 10, aku nembak dia. Namun, hasil yang kudapatkan ternyata tak sesuai harapan. Dia menolak secara halus dengan alasan belum ingin memiliki hubungan yang lebih. Okeii aku memahami keadaan waktu itu. Selang hampir 1 minggu, aku tidak melakukan chat dan berkabar lagi dengan dia serta ingin untuk belajar mencoba melupakan. NAmun, tiba-tiba dia memberikan kode dengan membalas story WA yang aku buat dan aku pun mencoba bercanda dengan membalasnya. Eh tenyata dia mau berpacaran denganku. Betapa senangnya hati ini, istilah jawa nya "bungahe atiku". Seperti halnya orang yang menjalin hubungan kami membuat komitmen kedepannya agar hubungan yang kami jalani menjadi terarah. Dalam perjalanan, ternyata kisah kami hanya dapat berjalan 4 bulan dengan alasan yang tidak disampaikan. " Biarlah cerita antara kita menjadi hal yang hanya aku dan kau yang tahu".

Padahal aku sebagai lelaki sudah berusaha agar hubungan yang kami jalani berjalan dengan baik. Ah apa daya jika keinginan tak sesuai realita. Dulu waktu masih memiliki hubungan, kami punya rencana jika melanjutkan di perguruan tinggi yang sama akan saling support satu sama lain apapun kondisinya. Kenyataannya kami melanjutkan di perguruan tinggi yang sama dengan status yang sudah berbeda. Aku menyikapi dengan legowo agat tak terlalu ambil pusing, tapi setiap ingin mendekati perempuan lain kenangan yang dulu pernah dijalani selalu terbesit dipikiran. Sudah berbagai cara untuk melupakannya, tetapi dia selalu meberikan suatu hal yang membuat rasa yang dulu bergejolak kembali. Misal dengan chat tanpa adanya angin dan hujan, membalas story WA. Hal-hal kecil tersebut mungkin menurut sebagian orang hak yang wajar, namun tidak denganku. Alasan kami memutuskan hubungan bagiku sulit untuk dijelaskan secara kata, tapi aku akui dia memang perempuan yang berbeda dengan yang lain dan aku mengagumi karenanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun