Tentang sebuah perjalanan yang menyangkut masa depan. Dari judul diatas sudah jelas memang ini sebuah perjalanan yang sangat rumit yang harus saya lalui. Disaat teman teman saya merasakan bangku perkuliahan tanpa disambi oleh pekerjaan memang lah sebuah impian yang saya inginkan. Impian yang harus saya kejar,namun saya gagal. Gagal belum berarti saya menyerah begitu saja. Saya seorang Mahasiswa jurusan Management Informatika disalah satu Politeknik di sebuah kecamatan. Saya lulusan 2018, dan pada saat itu saya Gapyear ( berhenti 1 tahun ). Kenapa pada saat itu saya lebih memilih gapyear ketimbang saya langsung melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi? Alasan yang membuat saya heran hingga saat ini ialah "Bingung mau ambil jurusan apa?" hingga saat itu saya memutuskan untuk berhenti dahulu, istilahnya mengistirahatkan pikiran, dan saya pun mengisi waktu 1 tahun itu untuk memulai saya melamar disebuah tempat kerja. Awalnya memang tujuan utamanya hanya untuk mengisi liburan 1 tahun. Pada awal lulus saya mencoba bekerja di toko fotocopy milik saudara saya dan alhamdulillah saya bisa bekerja, pikir saya saat itu. Hingga akhirnya pendaftaran untuk SBMPTN pun dimulai,saya yang dari awal sudah punya prinsip " Oke, gpp mungkin bukan rezeki saya untuk kuliah diPTN. Mungkin sudah seharusnya diSwasta" dan dugaan itu benar sekali terjadi, dari tes awal ikut SBMPTN,Tes PKN STAN,dan jalur jalur mandiri lainnya tidak ada satupun yang Lolos. Sedih? ya pasti, ternyata seperti ini rasanya ditolak sama Universitas. Saya bukan tipikal orang yang terlalu berlarut larut dalam kesedihan, lalu saya mengikuti jejak teman saya yang sama sama pejuang Gapyear yang memang sedang sama sama juga mencari pekerjaan. Kemudian teman saya menhyarankan untuk bekerja disebuah pabrik garmen diKecamatan sini, dan saya pun melamar pekerjaan diPT tersebut dan alhamdulillah saya diterima dan mulai aktif untuk bekerja diPT tersebut sebagai operator produksi. Setelah berjalan 8 bulan bekerja diPT, diri ini mulai merasa bosan dengan suasana yang itu itu terus dan mulai ada niatan kembali untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi. Kemudian saya bicarakan soal tersebut kepada kedua orang tua dan orang tua pun setuju. Pada awalnya saya memang tidak ada niatan untuk kuliah disambi bekerja dan ingin bisa merasakan seperti yang lain,kuliah tanpa beban Pekerjaan. Kedua orangtua pun menyarankan untuk disambi bekerja. Pada saat itu memang susah rasanya menerima kenyataan tersebut,tapi dengan berjalannya waktu saya pun mulai mengikhlaskan nya. Hingga akhirnya saya mencoba caricari tempat perkuliahan yang bisa disambi bekerja. Akhirnya saya pun menemukan Politeknik Mitra Karya Mandiri, dan saya mengambil jurusan Management Informatika. Dan sekarang saya masih bahklan baru saja menginjak disemester 2. Banyak likaliku yang saya lalui,banyak juga problema yang saya rasakan,mulai dari lelah dan itu sudah pasti dan wajar kenapa? karena memang kelas keryawan butuh tenaga dan kondisi badan yang selalu fit dikarenakan jadwal yang tak menentu. Saya pun sempat frustasi karena ternyata dunia pekuliahan tak seindah yang saya bayangkan awalnya.Belum lagi jadwal kuliah yang padet ditambah jaddwal lembur pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan. Tapi dibalik itu semua banyak hikmah yang bisa saya ambil, dan juga saya bisa merasakan sendiri bagaimana perjuangannya pagi sampai sore mencari rupiah dan malamnya untuk mencari ilmu,dan terkadang saya merasa puas pada pencapaian saya saat ini, dari pejerjaan juga lah yang membuat saya dapat kuliah, pun saya merasa bangga pada diri sendiri bisa membayar kuliah dari uang hasil keringat sendiri tanpa merepotkan kedua orangtua. Nah, Dari judul diatas bukan maksud saya untuk menakuti ataupun membuat para pembaca down dahulu saat ingin mencoba hal tersebut. Intinya ialah kuatkan Niat dan tekad untuk tidak menyerah, jika diri kita sudah ada niatan yang benerbener niat maka hal tersebut pasti akan berjalan dengan sendirinya. Dan nikmati setiap proses nya hingga penghujung perjalanan  perkuliahan.
Terima kasih sudah mampir dan mebaca.
