Kemarin saya diundang oleh Arief Rakhmadani dari IndoPacific Edelman untuk mengikuti Intel Media Camp (nanti saya bahas tentang acara ini) di Rakata Camping Ground Tanakita, Situ Gunung, Sukabumi. Sebuah daerah di lereng Gunung Pangrango yang sejuk dan fresh. Banyak acara seru yang sudah dipersiapkan untuk kami. Tubing adalah salah satunya yang seru. Apa itu tubing? Anda pasti pernah bermain dengan ban, entah itu di perosotan waterpark atau di kolam renang. Nah, tubing ini adalah salah satu kegiatan rekreasi yang menunggang ban dalam , baik di air, salju , atau melalui udara. Rakata Adventure yang menangani camping ground ini juga menjadi organizer untuk acara river tubing yang berlangsung seru, mendebarkan bahkan heroik. [caption id="attachment_114935" align="alignnone" width="500" caption="Persiapan Tubing. Photo by Kristupa Saragih"][/caption] Saya juga mengalaminya kemarin. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya “river tubing” di Sungai Cigunung, Situ Gunung. Kebetulan malam sebelumnya turun hujan, sehingga debit air sedikit naik. Tak apalah, kalau tidak sekarang kapan lagi saya bisa tubing. Karena selama ini saya tubing hanya di perosotan waterpark. Sekarang atau tidak sama sekali! Kata saya dalam hati. Peraturan dalam tubing sebenarnya simple, dilarang membawa barang apapun atau memakai apapun kecuali pakaian dan alat pengaman lainnya seperi Life Jacket, Decker, dan Helm. Setelah masuk di sungai, ikuti saja derasnya arus sungai yang mengalir. Anda bisa menabrak batu di kiri kanan, belok dan berputar 180 derajat. Seru. Sambil river tubing, kita bisa menyaksikan ke aneka ragaman binatang. Saya sempat bertegur sapa dengan seekor tupai yang sepertinya tertawa melihat saya bermain river tubing. Untuk menuju lokasi sungai Cigunung, diperlukan perjalanan dengan jalan kaki dari camp sekitar 15-20 menit. Di perjalanan ini kita akan melewati hutan, sungai kecil, turunan yang curam. Untuk itu direkomendasikan memakai sepatu trekking. Selain berguna untuk menghindari kepleset juga berguna supaya tidak luka pas tubing karena menginjak batu. Jalur tubing di sungai ini dibagi menjadi beberapa bagian. Hal ini berguna agar tidak terjadi penumpukan kalau pesertanya banyak. Teman-teman dari Rakata sudah siap untuk membantu kalau terjadi sesuatu, misalnya tersangkut atau terbalik dari ban. Jadi kita hanya perlu menaati peraturan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejeduk batu dan cidera lainnya seperti kesleo. Tubing berlangsung selama sekitar 40-50 menit, cukuplah untuk membuat badan terasa capek. Mungkin akan ada beberapa orang yang ban dalamnya terbalik atau meminum air sungai yang segar. Kalau terjatuh dari ban, cukup berdiri saja karena airnya tidak terlalu dalam, tapi arusnya cukup deras.Capek dan kedinginan? Ada stop point dimana kita bisa minum teh jahe hangat yang sudah disediakan oleh panitia. Nah yang lebih seru menunggu kita setelah pitstop. Sesudah badan hangat setelah minum teh jahe, tubing dilanjutkan kembali. Airnya semakin deras dan banyak tikungan-tikungan seru. Bahkan ada juga yang dropzone sekitar 1 meter. Terguncang-guncang, terapung pelan, kemudian berkelok-kelok, tenang lagi dan seterusnya sampai akhirnya menuju garis akhir. Sesampainya di garis akhir kita akan disuguhi teh hangat, kopi, misro, jadah bakar dengan serundeng dan pendiangan yang untuk menghangatkan badan. Sembari berisitarat kita dapat menyaksikan aliran sungai dan pemandangan pegunungan yang hijau. Setelah puas, baru naik keatas untuk kembali lagi ke camp. Tidak perlu jalan kaki karena bus dari Rakata Adventure sudah menunggu untuk mengantarkan kita. Benar-benar memacu adrenalin, are you ready for river tubing? Thanks for: IndoPacific Edelman, Intel Indonesia, Tanakita, Rakata Adventure dan semua yang terlibat. Photo by Rakata Adventure dan Kristupa Saragih Tulisan ini juga dapat dilihat di http://iambadung.yukyakyuk.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H