Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Travel Writer

Lahir di Aceh, Terinspirasi untuk Menjelajahi Indonesia dan Berbagi Cerita Melalui Karya

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Kualitas, Bukan ISBN, yang Menentukan Keberhasilan Buku

3 Desember 2023   22:46 Diperbarui: 5 Desember 2023   00:12 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi HERYUNANTO/Kompas.id

Selain itu, penerbit-penerbit ini juga sering melanggar penggunaan ISBN dengan mengganti judul buku yang berbeda dari yang diusulkan di awal, tidak memenuhi kewajiban serah simpan atas buku-buku yang sudah diterbitkan, dan hanya mencetak buku dalam jumlah kecil, yaitu 4-5 eksemplar.

Harus diakui, kehadiran penerbit-penerbit indie ini menjadi surga bagi pihak-pihak yang membutuhkan publikasi buku sebagai bagian dari kenaikan pangkat atau jabatan fungsional, atau sekadar menaikkan gengsi.

Akibat praktik-praktik yang tidak wajar dari penerbit-penerbit indie (vanity) dan penulis nakal, sebagian penerbit yang benar-benar memiliki komitmen penuh juga ikut merasakan dampaknya.

Salah satu penerbit yang terdampak adalah Karyakata Publishing. Pemimpin redaksinya, Virya Anisa, mengatakan bahwa banyak buku yang diterbitkan hanya untuk kepentingan pribadi dan tidak jelas bukunya dikemanakan. Sementara itu, banyak buku yang bertujuan untuk komersial justru tidak dapat ISBN. 

Hal ini tentu saja berdampak pada penerbit yang sudah menjalankan aturan dengan baik. "Mengapa harus diperketat lagi? Agar buku-buku dengan karya berkualitas bisa lebih diprioritaskan," kata Virya

"Bukan untuk menyepelekan karya orang lain, melainkan untuk memprioritaskan karya yang bukan untuk konsumsi pribadi saja. Selain itu, juga sebagai teguran bagi penerbit lain agar tetap mematuhi aturan yang berlaku," lanjut Virya.

 Di sisi lain, Virya menambahkan bahwa penulis tidak perlu latah meminta ISBN untuk karyanya yang belum siap. Lebih disarankan untuk tidak bergantung pada ISBN dan menggunakan QR Code Book Number (QRCBN) sebagai gantinya. 

QRCBN memiliki fungsi yang mirip dengan ISBN, yaitu untuk melegitimasi dan mengidentifikasi informasi buku yang telah diterbitkan. 

Selain dengan Virya, saya juga sempat berbincang dengan Direktur Bintang Semesta Media, Bintang W. Putra. Menurut Bintang, memang ada pengaruh krisis ISBN yang dialami oleh penerbitnya. Namun, belakangan masalah tersebut teratasi berkat kegigihan Bintang Semesta Media dalam mengeluarkan buku-buku berkualitas. 

"Awalnya berdampak karena proses keluarnya ISBN lama, tetapi sekarang sudah normal," katanya.

Pada kenyataannya, kualitas suatu karya tulis tidak ditentukan oleh adanya ISBN. Dengan atau tanpa ISBN, suatu karya tetap dapat dianggap berkualitas dan diakui apabila memiliki banyak manfaat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun