Pendidikan seharusnya lebih dari sekadar aturan penampilan fisik, tetapi juga harus memupuk kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia.
Sejak dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, kita selalu dihadapkan dengan berbagai peraturan terkait berpakaian dan tatanan rambut.
Terkadang, terlihat bahwa para pendidik lebih memfokuskan perhatian mereka pada hal-hal seperti kaos kaki, seperti yang disinggung Weda dalam artikelnya, daripada menggali informasi apakah murid-murid telah membaca buku-buku yang penting, atau belum.
Dengan demikian, pertanyaan yang muncul adalah: apakah sudah saatnya kita mereformasi pandangan kita tentang rambut gondrong dan penampilan fisik dalam pendidikan?
Mungkin sudah waktunya untuk merenungkan kembali apa yang benar-benar penting dalam pendidikan kita, karena pendidikan sejati bukan hanya tentang penampilan fisik, tetapi tentang pertumbuhan pribadi, pembelajaran, dan persiapan untuk masa depan yang lebih baik.
Terakhir, yang paling penting, pendidikan bisa dikatakan berjalan dengan baik ketika peserta didik memiliki literasi dan numerasi yang mumpuni.
Literasi, mencakup pemahaman yang mendalam tentang bahasa dan budaya, serta numerasi, melibatkan kemampuan matematis yang kuat, keduanya adalah fondasi penting bagi perkembangan siswa. Dengan literasi yang kuat, siswa akan mampu membaca dan memahami berbagai perspektif, termasuk pandangan tentang pakaian dan penampilan, hingga gaya rambut [mhg].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H