Para pedagang kaki lima dengan rapi menata gerobak mereka di antara deretan papan bunga di halaman Gedung Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pagi yang terik beranjak menjadi siang pada Sabtu, 26 Agustus 2023 lalu.
Berbagai nama tokoh bangsa dan media besar menghiasi papan-papan bunga tersebut, termasuk Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Suara-suara tentang masa depan Indonesia bergema di gedung Pascasarjana lantai 7 pada hari itu, ketika ratusan alumni pers mahasiswa (Persma) dari berbagai penjuru tanah air berkumpul untuk menghadiri reuni dan acara "temu kangen" yang terhimpun dalam Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI).
Dalam acara ini, para peserta mendiskusikan kondisi bangsa dari berbagai sudut pandang, sekaligus merumuskan peran alumni Persma untuk perbaikan kondisi Indonesia di masa depan.
Didirikan pada tanggal 24 Januari 2015, FAA PPMI telah menjadi wadah bersama bagi para alumni Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
FAA PPMI memiliki ribuan anggota yang bekerja di berbagai profesi dan pekerjaan, seperti politisi, peneliti, jurnalis, pengusaha, birokrat, dan lain sebagainya. Tidak sedikit di antara mereka yang telah menjadi tokoh nasional.
Reuni ini diadakan untuk bersatoe - menyatukan berbagai pemikiran dari berbagai kalangan tersebut. Temu kangen ini dilengkapi dengan diskusi bertajuk Memetakan Sumbangsih Alumni Pers Mahasiswa untuk Indonesia.
Pembicara dalam diskusi tersebut adalah Mantan Ketua Perludem dan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Didik Supriyanto, Kaprodi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Sri Wiyanti Eddyono, Budayawan dan Pendiri Omah Dongeng Marwah Hasan, Aoni Aziz US, Promotor Musik Anas Alimi, dan Pengusaha Asep Wahyu.
Selain itu, para peserta reuni merumuskan beberapa rekomendasi untuk Indonesia di masa depan. Ada lima poin rekomendasi yang diberikan:
- Mendorong media untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara independen dan profesional.
- Menyerukan kepada para bakal calon presiden dan wakil presiden untuk menahan diri dari sikap saling serang dan menjatuhkan demi terciptanya pemilu yang damai.
- Menolak kejahatan politik dalam bentuk apapun.
- Mendorong penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang independen dan profesional.
- Menolak penindasan terhadap kelompok minoritas dengan dalih apapun dan dalam bentuk apapun.
Selama delapan tahun berdiri, FAA PPMI telah melakukan banyak hal. Telah membuat program-program kerja nyata untuk memberikan sumbangsih pemikiran terkait berbagai isu dan permasalahan bangsa dengan memanfaatkan sumber daya profesional yang melimpah.
Salah satu bentuknya adalah penyelenggaraan diskusi publik secara rutin yang berlangsung 1-2 kali setiap bulan. Diskusi-diskusi publik ini selalu mengangkat tema-tema yang sesuai dengan isu-isu penting dan terkini.