Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mengatasi Kemacetan di Jakarta: Peran AI, Urban Sprawl, dan Kebijakan Terintegrasi

8 Juli 2023   18:37 Diperbarui: 9 Juli 2023   01:05 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan di Jalan Kemang, Jakarta Selatan. Foto: Dokumentasi Maheng

Artikel tersebut merinci bahwa sebanyak 3.182 hektar daerah tangkapan air di Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah berubah menjadi area komersial dan residensial.

Oleh karena itu, fenomena urban sprawl inilah yang disinyalir sebagai faktor utama penyebab kemacetan. 

Hal ini dibuktikan oleh jumlah kendaraan bermotor di Jakarta yang mencapai 26,37 juta unit pada 2022. Jumlah ini meningkat sebesar 4,39% dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 25,26 juta unit.

Dengan demikian, rencana penggunaan kecerdasan buatan untuk mengurai kemacetan tidak akan sepenuhnya efektif, karena tidak menyentuh akar masalahnya. Akan tetapi, jika disebutkan tidak ada manfaatnya juga tidak tepat.


Jika kita cermati, penerapan prinsip AI dengan Intelligent Transport System di traffic light mirip dengan konsep smart motorways di Inggris, yang kelanjutannya dibatalkan oleh Rishi Sunak mengingat keselamatan dan biaya operasional.

Sistem Network Operation Centre (NOC) Intelligent Traffic Light System (ITS) yang telah dipasang sejak April 2023 di sejumlah titik di Jakarta bekerja dengan memantau dan menganalisis jumlah kendaraan di persimpangan, kemudian mengatur waktu dan urutan lampu merah, kuning, dan hijau yang menyala.

Jalur yang memiliki antrian kendaraan lebih banyak akan diberikan prioritas untuk mengurangi kemacetan. 

Implementasi ITS memang dapat menjadi salah satu faktor yang mendukung untuk mengurangi kemacetan dengan memantau pelanggaran lalu lintas seperti menerobos lampu merah atau melawan arus.

Akan tetapi untuk mengatasi kemacetan secara efektif, diperlukan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi.

Selain penggunaan ITS, implementasi kebijakan pengurangan dan pembatasan usia kendaraan juga dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi kemacetan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun