Hujan membasahi Kadirojo siang ini, Jumat 07 Juli 2023. Tanggal yang cantik. Pukul 11.36, cuaca tidak terlalu dingin, tapi cukup menyegarkan. Dedaunan rontok menutupi teras indekos saya.
Pikiran saya tidak terlalu baik hari ini, apalagi setelah melihat pengumuman semalam. Saya membaca Maaf Kamu Belum Lulus. Saya sedikit kecewa. Sampai akhirnya mencoba berdamai dengan pikiran saya.
Nyatanya, setelah membaca buku Filosofi Teras karya Om Piring, saya mulai berlatih sehingga benar-benar lega. Saya bisa langsung mempraktikkannya.
Saya merasa sudah berjuang sekuat tenaga berdasarkan arete atau virtue yang saya miliki. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Hasilnya memang tidak bisa saya kendalikan. Yang bisa saya lakukan hanyalah berjuang.
Hal ini juga mengingatkan saya pada motto hidup saya, bahwa saya bukanlah pejuang terbaik, tetapi yang terbaik buat saya adalah berjuang.
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya mengalami kegagalan, sudah sering terjadi sebelumnya. Namun, tidak sedikit juga yang berhasil.
Saya selalu mengingatkan diri sendiri dengan kata-kata, "Ingatlah, Maheng, bahwa kamu belum diterima bukan berarti kamu tidak layak, tetapi mungkin rezekimu tidak berada di tempat itu."
Saya langsung diingatkan oleh Mark Manson, penulis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat, tentang masa bodoh dengan rintangan dan kegagalan dalam hidup. Karena benar kata Mark, segala halangan dan perjuangan dalam mencapai sesuatu pasti ada saja rintangan yang muncul. Jadi, ya, nikmati saja.
Jika kita tidak bersedia untuk gagal, kita pun tidak bersedia untuk sukses.
HUJAN BELUM JUGA BERHENTI. Setelah selesai dandan, saya memacu kendaraan menuju Masjid Nurul Islam. Saya memakai jas hujan yang sudah lama menggelantung di garasi. Maklum, cuaca di Yogyakarta memang mengalami anomali. "Mendung tidak berarti hujan" benar akhir-akhir ini.