Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Penulis - Author

Hidup adalah perpaduan cinta, tawa, dan luka. Menulis menjadi cara terbaik untuk merangkai ketiganya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pancasila: Simfoni Persatuan dan Keadilan

1 Juni 2023   18:08 Diperbarui: 1 Juni 2023   18:17 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Pancasila besar yang jadi lambang cinta Indonesia dan Pancasila di Gereja Katedral Jakarta. Foto: Kompas.com/SYIFA NURI KHAIRUNNISA 

Tanganku tak boleh bersila di depan sila-sila.
Panca indra turut bekerja.
Menjadi satu, menyatu, bersatu, bersama.
Menuju Persatuan Indonesia.

Keadilan, kebersamaan.
Duduk sama rata.
Gotong royong berbagi beban.
Sesama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Satu Juni, sembilan belas empat lima.
Bapak bangsa berkumpul, bercerita.
Lapar dan dahaga.
Berlumuran darah, membangun negara.

Pancasila sebagai weltanschauung
Menuju persatuan dunia.
Pancasila sebagai penghubung.
Menuju keutuhan bangsa.

Jangan tanya, apa peran pemuda?
Di sayap garuda, bumi pertiwi.
Bersatu padu, dan berkarya.
Bersuka cita membangun negeri.

Selamat hari lahir Pancasila

***

Yogyakarta, 01 Juni 2023, 18.08 WIB
Salam, Rahmat Ali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun