Mohon tunggu...
Ivan Kosasih
Ivan Kosasih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pekerja yang menyenangi agama, ekonomi, politik, psikologi, sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebohongan yang Paling Berbahaya

23 Desember 2010   04:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:28 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebohongan yang paling berbahaya bukanlah kebohongan murni, tetapi 60% sampai bahkan 90% kebenaran, baru sisanya adalah dusta. Mengapa demikian?

Kabar yang sepenuhnya terdiri dari dusta, mudah dikenali (Kemampuan senjata nuklir Irak). HOAX dapat dibongkar dengan mudah. Tetapi bila mayoritas dari suatu kabar adalah kebenaran/fakta, maka orang akan cenderung menganggap sisanya, yang masih belum terbukti, adalah benar juga adanya. Padahal dalam kenyataannya, justru dusta di kebenaran inilah yang paling menyesatkan. Contoh: teori evolusi memiliki banyak fakta yang kuat, yaitu fosil, tetapi sangat lemah di penyusunan makhluk hidup pertama. Atau Big Bang, yang tak memiliki jawaban bagaimana hukum-hukum fisika tersusun dengan rapi.

----------------------------------------

Alasan penolakan terhadap kebenaran:

The Arrivals episode 24 menjelaskan dengan cukup bagus mengapa orang seringkali tidak mau mendengar apalagi berpikir tentang kebenaran, bahkan akan menyerang orang yang mengatakan kebenaran:

1.  Dari sudut pandang psikologis, kebenaran tidak mudah untuk dimengerti, sehingga orang tak dapat mendengarkan kebenaran dan tetap menjalankan hidupnya yang lama. Mengapa?

Otak mengetahui bahwa informasi baru ini akan memaksa otak untuk menyusun ulang dan memperbaharui sistem kepercayaan dan sudut pandang yang telah terbangun selama bertahun-tahun sehingga otak akan melawan secara kuat. Oleh karena penyesuaian ulang seluruh sudut pandang baru ini akan menguras kekuatan mental yang ada, cara yang termudah bagi otak untuk menghindari hal ini adalah dengan menolaknya mentah-mentah.

2. Alasan kedua adalah masalah ego.

Karena memiliki ego, seseorang akan menolak anda dan informasi anda karena percaya bahwa kata-katanya lebih kuat dan berharga daripada kata-kata anda. Mereka tak dapat percaya bahwa anda menemukan sesuatu yang berharga, lebih dahulu daripada mereka, dan untuk mempertahankan ego mereka, mereka menolak kebenaran yang anda bawa.

3.  Dalam berbagai kasus, orang cenderung merasa nyaman pada kehidupan mereka.

Jarang ada orang yang menginginkan adanya perubahan dalam pola hidup mereka sehingga mereka tidak mau peduli tentang hal lainnya. Mereka terlalu terfokus pada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun