Mohon tunggu...
Ivan Kosasih
Ivan Kosasih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pekerja yang menyenangi agama, ekonomi, politik, psikologi, sejarah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Where is The Love?

6 Oktober 2010   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar lagu Black Eyed Peas ini mengingatkan saya kepada kondisi dunia zaman ini. Di mana-mana penuh dengan kekerasan dan kebencian. Bahkan orang yang mengaku dirinya bermoralpun tidak luput dari kebencian.

Sewaktu membaca Alkitab, kembali saya teringat pada perkataan Paulus tentang hari-hari akhir di 1 Timotius 3. Memang keadaannya makin lama makin mencemaskan, terutama sejak ditemukannya RFID yang dapat ditanam di dalam kulit.

Peristiwa-peristiwa di Indonesia akhir-akhir ini, tentang penganiayaan terhadap HKBP dan disetujuinya SKB Menteri tentang pembangunan rumah ibadah menandakan keadilan memang sudah tidak ada lagi. Dan bagi saudara-saudaraku, hal ini tidak perlu dipermasalahkan. Bukankah TUHAN Yesus telah menubuatkan hal ini di dalam Matius 10. Lagipula, masakan kita mencari keadilan pada orang yang tidak mengenal ALLAH?

Ingatlah perkataan Paulus dalam Roma 8:28, kita akan dapat menanggung penderitaan dan pencobaan yang ada, bila kita menyerahkan hidup kita kepada TUHAN. Bagi teman-teman yang merasa panas, termasuk saya sendiri, buat apa menyalahkan orang lain, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Mari kita doakan mereka agar iblis kekerasan di hati mereka hilang. Kalaupun anda adalah korban, sesungguhnya TUHAN berkata rambut di kepala kitapun terhitung seluruhnya, karena itu janganlah takut dan gentar, apalagi benci.

Sebagai kata penutup, ingatlah salah satu tanda akhir zaman, yaitu doa para martir, yang kemudian diminta beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Amin, datanglah TUHAN Yesus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun