Mohon tunggu...
Nurlia Paizah
Nurlia Paizah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Belajar untuk menuangkan dalam bentuk tulisan apa yang dilihat, didengar dan dirasa dan semoga membawa manfaat, amin...!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bogor

25 Februari 2014   02:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa yang pertama teman-teman ingat saat mendengar namanya Bogor..? tentu Bogor kota hujan. Saya mau bercerita sedikit tentang kota Bogor yang penuh cerita dan membuat kangen yang luar biasa jika lama meninggalkannya, ceilehhhh. Yah, saya sudah tinggal di Bogor sejak Juni 2007 sampai sekarang, yang membawa saya pada kota ini yaitu karena saya diterima kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) lambat laun saya mencintai kota ini. Entah apa yang membuat saya jatuh cinta pada kota Bogor ini...? menurut saya Bogor ini salah satu kota yang yang tidak teralu jantung kota (seperti jakarta) dan tidak terlalu pelosok, sehingga akses untuk kesana-kemari menjadi mudah, jika harus ke Jakarta dengan angkutan umum aksesnya mudah tidak hanya bis, namun bisa mengunakan kereta api atau commuterline dan tahun 2013 gubernur DKI Jakarta yang sering sapa Jokowi membuat angkutan umum baru yaitu Angkutan Perbatasan terintegrasi (APTB) walaupun cuman baru beberapa rute saja, namun adanya APTB sangat memberikan alternatif untuk ke Jakarta. Sehingga walaupun saya bekerja di Jakarta dan mesti ikut bermacet ria di jalan tol ataupun berdesak-desakan di commuterline namun tetap membuat saya nyaman tinggal di kota Bogor dan belum mau pindah dari Bogor sekarang ini. Selain itu akses untuk ke Bandung pun mudah, kalau pakai bis bisa lewat jalur puncak dan tol cipularang kalau takut kena macet bisa memakai kereta api.

Dimulai awal Tahun 2014 Bogor belum berhenti hujan, dari pagi sampai ke pagi lagi bisa terus-terusan turun hujan jadi tidak heran jika Bogor dinamakan kota hujan, kalaupun hujannya berhenti paling hanya beberapa jam saja dan nanti hujan lagi. Namun ini tidak membuat saya membenci kota hujan ini justru hujan dikota Bogor itu mendatangkan rejeki bagi sebagian orang yaitu banyak anak-anak yang duduk di Bangku Sekolah Dasar (SD) menjadi jasa ojek payung. Bogor kota hujan mengharuskan saya selalu membawa payung dalam tas. Payung adalah salah satu barang wajib dibawa kemana-mana apalagi saat cuaca ekstrim seperti sekarang karena tidak bisa menduga saat cuaca cerah sekalipun nanti tiba-tiba turun hujan. Payung karena sering dipakai membuatnya mudah rusak, sehingga dalam setahun saya bisa sampai ganti payung 2 kali. Selain itu sepatu juga menjadi barang yang mudah rusak yang harganya mahal dan branded sekalipun tetap saja mudah rusak.

Bogor sekarang sudah tidak seperti dulu lagi pembangunan mall dan apartement marak sehingga ruang hijau semakin berkurang. Jika lagi musim kemarau panasnya menyengat namun hawanya tetap saja sejuk, tidak seperti Jakarta yang panasnya cetar membahana dan debu dimana-mana. Saya tinggal di daerah Barangsiang sehingga masih bisa merasakan jantung kota Bogor yang ada Kebun Raya Bogor membuat hawa sejuk. Sampai saat ini saya masih betah tinggal di kota Bogor dan semoga bisa mempunyai rumah di kota ini, amin..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun