Disebutkan juga bahwa escolas de samba semula terdiri dari beberapa anggota blocos yang telah sukses. Berawal dari tahun 1928, sekelompok sahabat dan pelawak. Setelah Carnaval tahun 1935, dewan kota Rio memberikan subsidi kepada escolas. Sejak saat itu, sekolah-sekolah tersebut disewa dan estatuto mereka (secara hukum) tercatat di catatan sipil. Peraturan yang diterbitkan pada tahun 1935 tersebut menjadi subsidi baku.
Diuraikan bahwa perubahan di escolas de samba dan di Carnaval dimulai dengan peristiwa pasca-1930. Peledakan bangunan di Rio mempengaruhi suasana dan susunan Carnaval. Penduduk Botafogo dan Vila Isabel menjadi pendukung terbesar Carnaval, namun penggusuran tempat tinggal penduduk berpenghasilan rendah yang tak terhitung banyaknya ini memaksa orang untuk pindah ke pinggiran kota atau ke bagian morros kota.
Mereka tinggal di pondok yang kotor (favelas). Di daerah yang telah digusur dibangun gedung apartemen yang ditempati warga "kelas menengah", yang membantu penambahan bola-bola Carnaval di dalam gedung-gedung theater dan klub-klub sosial.
Dijelaskan bahwa Carnaval berevolusi dari Portugis, kelas menengah dan kelas atas, laki-laki, pesta sederhana menjadi sangat terorganisir, acara dengan susunan lapisan secara sosial, acara yang  menarik menjadi didominasi oleh  kelompok Afro-Brazil. Satu elemen yang penting ialah baianas (secara harafiah, wanita dari Bahia).
Dipaparkan juga sebelum tahun 1935 pemilihan kostum dan bahan dilakukan secara bebas, kemudian setelah keputusan pemerintah untuk menawarkan subsidi, kostum menjadi lebih berkembang. Sambistas mengeluarkan terlalu banyak, di atas dan di luar subsidi.Â
Disebutkan mengenai Carnaval telah menjadi bisnis yang besar. Serikat telah mencatat tujuan mereka untuk mempromosikan dan memperluas  bentuk musik populer Brazil,"Samba", dan untuk menyediakan kegiatan rekreasi, sosial, kesenangan dan budaya bagi anggotanya. Sebagai tambahan, Carnaval pada kenyataannya sangat terkait dengan ekspresi keagamaan perseorangan. Dituliskan juga tentang dimensi akhir festas seharusnya musik dan susunannya serta hubungan fungsional kepada festas dan pesertanya.
Dikatakan di sini bahwa (ingin melakukan) sambar berarti ingin menari. Pada fase awal festas disebut juga sebagai batuque dan sekarang disebut sebagai  batucada, yang menunjukkan sebuah tarian (samba) diiringi oleh bateria (sekelompok musik perkusi).
Dijelakan bahwa kata samba berasal dari bahasa Bantu, semba, menunjuk pada sebuah tarian, umbigada, dibawa ke Brazil oleh budak Afrika dari daerah Angola dan Zaire. Beberapa alat musik untuk mengiringi samba sangat mungkin berasal dari Afrika. Alat musik menonjolkan aspek ritmis dan paduan suara membawa bagian melodi dalam pertunjukan samba. Kelompok Kecil dari pemain samba yang lebih besar, disebut ritmistas (irama), memainkan alat musik dan menari, dalam bentuk seolah-olah melakukan akrobatik, pada saat yang bersamaan.
Disebutkan bahwa sebagai tarian  urban, samba berkembang dan  mencapai kepopuleran setelah perang Dunia I. Dari tampilan beberapa karakteristik hitungan rangkap Afro-Brazil dan sebuah sinkopasi ritme yang memberi penekanan pada ketukan yang kuat. Akhirnya pada tahun 1930-an dan 1940-an samba memperolah karakteristik musik gesek ruang dansa, memperhalus ritme, dan menekankan pada aspek melodi.Â
Terdapat penjelasan hingga kemunculan Bossa Nova pada awal tahun 1960-an, samba tetap tidak berubah. Bossa Nova menjadi alat penegasan kembali musik "Brazil" atas samba dan bentuk serta gaya musik lainnya. Bossa Nova mencoba menggabungkan melodi, harmoni dan ritme. Para pemain memiliki peran yang penting. Samba terlalu menekankan aspek melodi pada musik, sedangkan di dalam Bossa Nova semua pemain bekerjasama dalam kerukunan.
Disebutkan mengenai Bossa Nova dapat dianggap mencerminkan kelompok sosial urban tahun 1960-an dan gerakan protes sosial, khususnya mahasiswa. Festas, sambas dan Carnaval  menggambarkan kepada kelompok  Bossa Nova cerminan musico-cultural dari daerah kumuh dan kekurangan. Diuraikan bahwa sebagian besar yang memajukan Bossa Nova ialah siswa SMA dan mahasiswa serta anggota muda kelompok elit di masyarakat Brazil.