Mohon tunggu...
I Nengah Sutha Dharmendra
I Nengah Sutha Dharmendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Artificial Intelligence dan Perkembangannya dalam Dunia Software Engineering

29 Mei 2024   16:05 Diperbarui: 29 Mei 2024   16:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita hidup di era di mana Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari asisten virtual seperti Siri dan Alexa yang membantu kita mengatur jadwal, hingga rekomendasi produk di situs belanja online yang memudahkan kita dalam berbelanja, AI telah mempermudah berbagai aspek kehidupan kita. Namun, di balik manfaat-manfaat tersebut, muncul pertanyaan: Apakah AI akan berdampak baik atau malah sebaliknya terhadap profesi tertentu, khususnya Software Engineer? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita kembali ke masa lalu dan melihat beberapa kasus.

Saat WordPress pertama kali diluncurkan, banyak web developer merasa khawatir bahwa pekerjaan mereka akan diambil alih oleh platform ini. Mereka khawatir bahwa dengan adanya WordPress, kebutuhan akan web developer akan berkurang drastis. Namun, apa yang terjadi? WordPress ternyata tidak mengambil alih pekerjaan secara utuh, melainkan hanya mempermudah proses pembuatan website. Web developer masih dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut. Menurut laporan dari CodeinWP pada tahun 2023, WordPress digunakan oleh lebih dari 40% dari semua situs web di internet. Hal ini menciptakan ekosistem yang luas di mana para developer bisa berfokus pada kustomisasi, pengembangan plugin, dan tema khusus.

Kemudian, ada GitHub Copilot yang saat pertama kali diluncurkan membuat resah para Software Engineer. Mereka khawatir bahwa dengan adanya GitHub Copilot, pekerjaan mereka akan terancam. Mereka khawatir bahwa dengan adanya GitHub Copilot, kebutuhan akan Software Engineer akan berkurang drastis. Namun, seperti halnya WordPress, GitHub Copilot ternyata hanya menjadi asisten dalam bekerja, bukan pengganti. Software Engineer masih dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut. Penelitian yang dipublikasikan oleh GitHub menunjukkan bahwa GitHub Copilot membantu meningkatkan produktivitas dengan menyarankan potongan kode dan menyelesaikan tugas-tugas berulang, tetapi masih sangat bergantung pada masukan dan pengawasan manusia.

Selanjutnya, ada ChatGPT, sebuah AI yang sangat kuat dan tidak hanya berfokus pada Software Engineering. Hampir semua sektor pekerjaan dapat dibantu oleh AI ini. Dari penulisan artikel, penerjemahan bahasa, hingga pembuatan kode program, semua dapat dilakukan oleh ChatGPT. Namun, seperti halnya AI lainnya, ada beberapa orang yang merasa resah bahwa pekerjaan mereka akan terancam oleh ChatGPT. Mereka khawatir bahwa dengan adanya ChatGPT, kebutuhan akan tenaga kerja manusia akan berkurang drastis. Namun, lagi-lagi, seperti beberapa AI sebelumnya, ChatGPT hanya menjadi pendamping kerja untuk efisiensi. Tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian dan pengembangan lebih lanjut. Data dari McKinsey menunjukkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas global sebesar 1.2% per tahun, dengan dampak terbesar dirasakan di sektor-sektor yang sangat mengandalkan analisis data dan automasi.

Yang terakhir dan paling menggemparkan adalah Devin AI. Banyak fitur yang dimiliki oleh AI ini yang dapat mengancam pekerjaan Software Engineer. Mulai dari pembuatan kode program, pengecekan bug, hingga pemeliharaan sistem, semua dapat dilakukan oleh Devin AI. Namun, berita terbaru menyebutkan bahwa Devin AI belum sekuat yang didemokan. Bahkan jika sudah mencapai titik tersebut, Devin AI tidak dapat menggantikan pekerjaan Software Engineer karena masih dibutuhkan proses pemeliharaan dan pengecekan ulang. Dalam laporan dari MIT Technology Review, para ahli menegaskan bahwa walaupun Devin AI memiliki kapabilitas yang mengesankan, peran manusia dalam pengawasan, penilaian, dan pengambilan keputusan masih sangat penting untuk memastikan hasil yang optimal dan etis.

Dari berbagai kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa meski AI semakin berkembang dan memiliki banyak fitur, mereka tidak akan mengambil alih pekerjaan Software Engineer secara utuh. Sebaliknya, AI justru dapat menjadi asisten yang membantu efisiensi kerja. Namun, perlu ada kesadaran bahwa dengan semakin canggihnya teknologi AI, para profesional di bidang ini perlu terus meningkatkan keterampilan dan adaptasi mereka terhadap alat-alat baru ini.

Secara lebih luas, dalam konteks industri 4.0, otomatisasi dan AI diharapkan akan menciptakan lebih banyak pekerjaan baru daripada yang dihilangkannya. Menurut laporan dari World Economic Forum, diprediksi bahwa hingga tahun 2025, sebanyak 85 juta pekerjaan mungkin akan digantikan oleh mesin, tetapi pada saat yang sama, 97 juta pekerjaan baru yang lebih adaptif terhadap ekosistem baru yang dibangun oleh AI akan tercipta. Ini menunjukkan bahwa transisi yang terjadi bukanlah akhir dari profesi-profesi yang ada, tetapi lebih kepada transformasi dan evolusi pekerjaan yang membutuhkan keterampilan baru dan lebih adaptif.

Kecerdasan buatan memang akan mengubah cara kita bekerja dan jenis pekerjaan yang ada, tetapi sejarah menunjukkan bahwa manusia selalu menemukan cara untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi. Para Software Engineer, dan pekerja di bidang lainnya, perlu terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan AI untuk tetap relevan dan memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerjaan mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun