Mohon tunggu...
I PtGd
I PtGd Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 10 Denpasar

Kebahagian tentang hidup adalah bagaimana anda menjalani sebuah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Konsep Hidrolisis dan Larutan Penyangga

17 Juni 2024   11:26 Diperbarui: 17 Juni 2024   11:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

  • Hidrolisi

Hidrolisis berasal dari dua kata yaitu "hidro" yang berarti air dan "lisis" yang berarti pemecahan atau penguraian sehingga hidrolisis sendiri memiliki pengertian reaksi pemecahan atau penguraian air. Hidrolisis juga dapat diartikan sebagai reaksi penguraian garam oleh air menjadi kation dan anion karena terjadi pemutusan ikatan kovalen molekul air menghasilkan ion H+ dan OH-. Reaksi hidrolisis terjadi ketika garam terionisasi dan ion-ion yang terbentuk bereaksi dengan air. Ion dari garam dianggap bereaksi dengan air jika dalam reaksinya menghasilkan asam lemah atau basa lemah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang asam dan basa, reaksi keduanya akan menghasilkan garam. Keasaman garam yang mengalami hidrolisis dipengaruhi oleh asam dan basa pembentuknya. Beberapa garam mengalami hidrolisis parsial (sebagian), ada yang terhidrolisis total, namun ada juga yang tidak terhidrolisis sama sekali. Keasaman larutan garam yang terhidrolisis dapat dihitung nilai pH-nya berdasarkan sifat keasamannya. Garam-garam yang tercipta dari hasil reaksi hidrolisi garam dapat bersifat asam,basa, maupun netral. Garam memiliki berbagai macam sifat yang menyebabkan garam itu dapat di hidrolisis atau tidak. Macam-macam garam tersebut yaitu:

  • Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
  • Jika garam terbentuk dari asam dan basa kuat, Kation atau anion dalam garam tidak mengalami hidrolisis, sehingga tidak mengubah jumlah H+ dan OH- dalam air. Jadi larutan ini bersifat netral, pH larutan sama seperti air murni.
  • Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
  • Garam yang terdiri dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian, karena asam lemah yang mengandung anion yang terhidrolisis sedangkan kation pada basa kuat tidak terhidrolisis. Hal ini menyebabkan garam atau larutan ini bersifat basa. Jumlah ion OH- bertambah maka larutan bersifat basa (pH > 7).
  • Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
  • Garam yang terdiri dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan dalam air akan terhidrolisis sebagian atau parsial. Pelarutan garam ini menyebabkan bertambahnya [H+] dalam larutan, sehingga menyebabkan [OH] < [H+] dan larutan bersifat asam karena pH < 7.
  • Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
  • Larutan ini terdiri dari asam dan basa yang sama-sama lemah sehingga mengalami hidrolisis total. Besar pH larutan ini tidak tergantung pada konsentrasi garamnya melainkan tergantung pada konsentrasi asam dan konsentrasi basa. Dengan ketentuan: konsentrasi asam sama dengan basa, maka pH= 7; konsentrasi asam lebih besar dari konentrasi basa, maka pH < 7; konsentrasi asam lebih kecil dari konsentrasi basa, maka pH > 7.

Hidrolisis garam sering diterapkan pada kehidupan sehari-hari seperti: (1) pemutih pakaian, biasanya produk-produk pemutih pakaian ini mengandung garam NaOCl- yang berasal dari HOCl (asam lemah) dan NaOH (basa kuat) yang bersifat basa. (2) penjernih air, menggunakan senyawa aluminium fosfat yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. (3) sebagai pupuk, biasanya menggunakan senyawa (NH4)2SO4 yang berasal dari asam kuat dan basa lemah sehingga menghasilkan garam bersifat asam. (4) pelarutan sabun, garam natrium stearate akan terhidrolisis jika bereaksi dengan air. (5) penyedap makanan, bersifat basa.

Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang mampu mempertahankan pH-nya ketika ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau diencerkan. Buffer terdiri dari campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau campuran basa lemah dengan asam konjugasinya. Contohnya adalah pada pengenceran. Misalkan pengeceran larutan hingga volumenya 10 kali volume semula. Jika larutan ini diencerkan hingga mencapai volume tersebut, jumlah asam asetat (CH3COOH) bertambah, yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah ion H+ dalam larutan. Namun, konsentrasi ion H+ tetap sama karena volume larutan juga meningkat. Akibatnya, pH larutan tidak berubah. Sistem yang mampu mempertahankan nilai pH ini disebut larutan penyangga. Hal ini terjadi karena larutan tersebut mengandung zat-zat terlarut yang berfungsi sebagai penyangga, yang terdiri dari komponen asam dan basa. Komponen asam menahan kenaikan pH, sementara komponen basa menahan penurunan pH.

Larutan Penyangga dapat dibagi berdasarakan komponen penyusunnya yakni asam atau basa lemah dan asam atau basa konjugasinya (garam). Larutan penyangga asam merupakan campuran asam lemah dengan basa konjugasinya (garamnya) dan berfungsi untuk mempertahankan harga pH pada kondisi asam (pH < 7), contohnya: CH3COOH dengan CH3COO-, CH3COOH dengan CH3COONa, H2CO3 dengan Na2CO3. Larutan penyangga basa merupakan campuran basa lemah dengan asam konjugasinya (garamnya) dan berfungsi mempertahankan harga pH pada kondisi basa (pH > 7), Contohnya: NH4OH dengan NH4 +, NH4OH dengan NH4Cl, NH4OH dengan (NH4)2SO4.

Larutan penyangga dapat dibuat dengan dua metode cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Pembuatan secara langsung dilakukan dengan mencampurkan asam lemah atau basa lemah dengan garam basa konjugasinya atau garam asam konjugasinya. Pembuatan secara tidak langsung dilakukan dengan mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut, atau dengan mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut. Larutan penyangga sendiri memilki beberapa kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengontrol pH pada shampo, mengontrol pH pada makanan dan minuman kalengan, menetralkan limbah pabrik, mengontrol pH darah manusia, mengontrol pH zat adiktif pada obat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun