Pendahuluan
Selain fakta bahwa Mixue telah membuka banyak cabang dalam satu tahun terakhir, harga jualnya membuat banyak pemain outlet minuman gelisah tentang kualitasnya.Dalam hal harga, ada banyak merek yang lebih murah, terutama merek lokal. Namun, karena merek ini diimpor secara langsung dari Tiongkok, mereka menarik karena mampu memberikan harga yang sangat bersaing dan terjangkau di pasar tengah rendah. Produknya juga sangat baik, packagingnya bagus, dan desain outletnya menarik.
Selain itu, dengan model "kolaborasi"atau “kemitraan”, ekspansinya menjadi lebih cepat dan luas, bahkan masuk ke berbagai wilayah. Selain itu, menurut beberapa orang, jangka waktu pembayaran kembalinya cukup cepat karena mereka mampu menghasilkan trafik yang cukup besar dengan harga point mereka. Secara pribadi, produknya bagus untuk harganya. Namun perlu kita pahami bahwa brand Mixue tidak besar begitu saja sehingga perlu kita ketahui sejarah Mixue dari Pendirinya dan bagaimana perilaku keuangan yang terjadi.
Kajian Pustaka
Menurut perilaku keuangan (Rumini dkk., 2019), yang dikutip oleh Azizah, Nurul (2020), perilaku keuangan yang baik harus mencerminkan perilaku keuangan yang baik dan bertanggung jawab sehingga semua uang yang dimiliki individu, keluarga, dan masyarakat bahkan perusahaan dapat dikelola dengan baik. Hasil hidup yang baik, seperti kepuasan hidup, kesehatan mental, dan prestasi akademik atau profesional, terkait dengan perilaku keuangan yang positif. Oleh karena itu, sejak usia dini, sangat penting bagi setiap orang untuk mengembangkan kebiasaan yang baik dan bertanggung jawab dengan uang mereka. Di balik manfaat dan potensi yang ditawarkan bisnis brand Mixue, terdapat perilaku keuangan pendirinya dan bagaimana prosesnya sampai saat ini menjadi laris.
Selain itu, Hartati (2013) menyatakan bahwa perilaku keuangan dapat dibagi menjadi dua komponen penting: perilaku keuangan dilakukan secara efektif dalam proses pengadaan dana sehingga keputusan investasi lebih tepat dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Komponen kedua adalah bagaimana pengalokasian dana dijalankan, di mana perilaku keuangan dapat digunakan sebagai garis besar untuk semua tindakan keuangan yang berkaitan dengan pengalokasian dana.
Pembahasan
Pendiri Mixue “Zhang Hongchao” dan bagaimana sejarah “Mixue”sampai saat ini.
Inilah sosok pendiri Mixue, yang kini menjadi viral di Indonesia karena gerai-gerainya menjamur di banyak tempat, mirip dengan Indomaret dan Alfamart. Di setiap gerai, tertulis "Sejak 1997" dengan ikon khasnya, boneka putih dengan jubah merah yang memegang tongkat es krim, yang jelas merupakan salah satu minuman andalan Mixue selain teh.
Meskipun Mixue sekarang memiliki banyak gerai, awalnya Hongchao. Untuk meringankan biaya keluarganya di Zhengzhou, seorang mahasiswa Universitas Henan, China, membuat Mixue sebagai es serut dan menjualnya di kios sederhana. Modal yang digunakan untuk memulai bisnis es serut Mixue berasal dari uang yang dikumpulkan dari pekerjaan paruh waktu saya dan pinjaman dari nenek saya. Saat itu, nenek Hongchao meminjamkan sekitar 4.000 RMB (setara USD 483 pada tahun itu) ke sang cucu. Setelah lulus kuliah, dia kembali ke Zhengzhou, mencari tempat untuk membangun warung dan mulai menjual es serut. Sebuah cerita tentang Hongchao yang dikutip Tribun Jatim dari PANDA!YOO mengatakan, "Toko bernama "es serut dingin" ini.