Laut Dalam
Kehidupan di dunia bergantung pada cahaya matahari yang memberikan energi melalui fotosintesis yang menciptakan energi kimiawi pendukung kelangsungan hidup organisme. Cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis hanya mencapai kedalaman maksimum 100---150 m (Ryther, 1956).Â
Laut dalam didefinisikan sebagai wilayah laut dengan kedalaman lebih dari 1.000 m  dimana sangat minim hingga tidak terdapat cahaya matahari. Berdasarkan hal tersebut, mahluk hidup laut dalam memiliki beragam adaptasi untuk bertahan hidup (Priede, 2017). Kedalaman laut yang dapat dicapai manusia adalah kedalaman 10911 m  yang dilakukan oleh Jacques Piccard and Don Walsh pada tahun 1960 dalam palung mariana, Barat Laut Pasifik Utara (Piccard, 1971).
Goblin laut dalam
Goblin merupakan mahluk cerita rakyat dalam budaya Eropa yang berasal dari cerita abad pertengahan. Memiliki karakteristik berukuran tubuh kecil, aneh, bersifat jahat, rakus, dan memiliki wajah aneh dengan hidung dan telinga panjang (Hoad 1996). Keunikan adaptasi organisme laut dalam memberikan karakter morfologi yang bersifat langka atau jarang kita ketahui.Â
Salah satunya adalah ikan hiu (Mitsukurina owstoni) yang juga dikenal sebagai goblin living fossil karena memiliki wajah seperti goblin. Mitsukurina owstoni juga disebut sebagai living fossil karena menjadi satu-satunya perwakilan dari keluarga Mitsukurinidae yang masih hidup, dimana garis keturunan berumur sekitar 125 juta tahun.
Mitsukurina owstoni
Mitsukurina owstoni (Famili: Mitsukurinidae) merupakan  spesies ikan hiu laut dalam dengan karakteristik morfologi dimana berwarna abu-abu hingga merah muda, moncong memanjang rata seperti pisau, gigi dominan taring dengan rahang menonjol, mata kecil, tubuh gemuk, ramping, dengan ekor sangat panjang (Compagno 2001).Â
Hidup di kedalaman 300---1300 m yang merupakan zona mesopelagic (disphotic)---bathypelagic (aphotic) dengan panjang tubuh rata-rata 1.6 m hingga terpanjang 5,4 m (Driggers III dkk, 2014) dan berat 210 kg, dimana betina lebih panjang dan besar dibanding jantan. Distribusi meluas dari Samudra Atlantik, Hindia, hingga Pasifik dan pusatnya di perairan Jepang (Yano dkk, 2007).
Makanan