Mohon tunggu...
I MadeOka
I MadeOka Mohon Tunggu... Wiraswasta - Marketers

Lulusan program studi Ilmu Komunikasi atau lebih spesifiknya Komunikasi Pemasaran. Saat ini saya bekerja pada salah satu usaha retail kopi yaitu Donlos Coffee.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kenapa Harus Kopi Arabika Kintamani Bali?

4 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 4 Juni 2021   09:04 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : baliesadrivers.com

SEJARAH SINGKAT KOPI ARABIKA KINTAMANI

Jika kita melihat kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia seperti tanaman kopi, tentunya banyak sekali ragam dan keunikan yang dimiliki dari perbedaan tempat tumbuhnya. Mulai dari keunikan citarasanya sampai dengan aroma khasnya tersendiri. Salah satu jenis kopi yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas adalah Kopi Arabika Kintamani dari Bali. 

Kopi Arabika Kintamani Bali dihasilkan dari tanaman kopi arabika yang ditanam di dataran tinggi Kintamani atau lebih tepatnya di Desa Belantih Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Jenis kopi Arabika Kintamani ini pertama kali ditemukan pada tahun 1753 dengan kisaran ketinggian tempat tumbuhnya adalah 600 sampai dengan 2000 mdpl. 

Kawasan Kintamani berada di lereng gunung merapi purba yang saat ini sudah tidak aktif yang bernama Gunung Batur. Gunung ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara yang sengaja berkunjung kembali agar memiliki kesempatan untuk melihat keindahan alam dari Gunung Batur tersebut. 

KARAKTERISTIK KOPI ARABIKA KINTAMANI

Kawasan ini memiliki udara yang dingin dan kering dengan curah hujan yang banyak selama 6-7 bulan musim hujan. Jenis tanah yang dimiliki juga masuk ke dalam kategori Entisel dan Inceptisol (Regusol). Pohon kopi ini ditanam menggunakan metode tumpang sari dengan tanaman lain seperti tanaman jeruk dan dikelola serta diberi pupuk organik.  

Kopi ini memiliki citarasa asam segar seperti jeruk (citrusy) yang merupakan karakteristik asli dari Kopi Bali Kintamani yang paling dikenal oleh hampir seluruh pecinta kopi. Selain itu, aromanya yang eksotis dengan rasa jeruk yang dominan tersebut menjadikannya minuman kopi yang tidak meninggalkan bekas (aftertaste) tidak nyaman di mulut. Tak hanya itu saja, kandungan kafein dari Kopi Arabika Bali Kintamani ini juga terbilang sedang dengan kisaran angka  0.8 - 1.4% yang membuat kopi ini tentunya cocok dengan peminum kopi yang baru pertama kali mencobanya.

TEKNIK PENYAJIAN YANG TEPAT?

Pada umumnya, Kopi Bali Kintamani disajikan dengan cara ditubruk ataupun diseduh langsung dengan menggunakan air hangat kemudian ditambahkan gula. Namun jika menginginkan karakteristik kopi Bali Kintamani sesuai selera kita masing-masing, mungkin bisa dikreasikan menggunakan alat v60 atau vietnam drip. Selain itu, bisa juga menyeduhnya sebagai single origin coffee atau mencampurnya sebagai house blend. Takaran yang bisa digunakan untuk membuat house blend coffee adalah 30% Arabika dengan 70% Kopi Robusta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun