Pada Rabu, 26 Oktober 2022 Umat Hindu di Indonesia merayakan hari raya atau hari suci Pagerwesi. Pagerwesi merupakan hari raya umat hindu yang jatuh tiap 210 hari sekali, tepatnya pada Rabu Kliwon Wuku Sinta, ditandai dengan lingkar merah di kalender bali, dan siswa/sekolah-sekolah libur (tidak beroperasi). Pagerwesi tersusun dari kata pager yang artinya pelindung kemudian wesi yang artinya besi, kokoh, dan kuat.
Dilansir dari phdi.or.id mengenai hari raya pagerwesi, dalam lontar Sundarigama tersurat: "Budha Kliwon Shinta Ngaran Pagerwesi payogan Sang Hyang Pramesti Guru kairing ring watek Dewata Nawa Sanga ngawerdhiaken sarwa tumitah sarwatumuwuh ring bhuana kabeh."
Yang bermakna: Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesti Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia.
Pagerwesi dirayakan setelah Hari Raya Saraswati, Banyupinaruh, Soma Ribek, Sabuh Mas, kemudian baru dilaksanakan persembahyangan Pagerwesi. Pagerwesi dimaknai sebagai persembahan kepada Sang Hyang Pramesti Guru sebagai simbol dari guru sejati, guru tertinggi.Â
Terdapat berbagai makna yang dapat diambil dari pagerwesi, salah satunya adalah umat hindu percaya bahwa Pagerwesi merupakan hari yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang diturunkan melalui para guru. Kemudian di hari pagerwesi ini umat hindu memagari diri dari segala ketidaktahuan, kegelapan pikiran dan memiliki makna suatu sikap keteguhan dari iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.Â
Mengetahui kuatnya makna dibalik perayaan pagerwesi masyarakat hindu khususnya dibali sangat menghormati dan memaknai hari raya Pagerwesi, tak heran apabila sekolah-sekolah juga meliburkan siswanya untuk melakukan persembahyangan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H