Menurut Harvey Leibenstein (1968,1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan yang diperlukan untuk memulai atau menjalankan bisnis ketika tidak semua pasar ditetapkan atau ditentukan dengan baik atau komponen fungsi produksi tidak sepenuhnya diketahui,dapat di katakan seorang wirausahawan atau pengusaha adalah orang yang membuat usaha dengan caranya sendiri . Di indonesia sendiri bagi sebagian orang patokan sukses itu adalah menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) tapi apa benar saat kita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) kita di katakan sukses ?
Faktanya masih banyak kok pegawai negeri sipil yang menggadaikan sk nya ke bank untuk di jadikan uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya , lalu jika kita menjadi pengusaha sering kali kita di ragunakan,diremehkan,karena menurut Sebagian besar ibu-ibu komplek yang sering bergosip di Indonesia seorang pengusaha itu memiliki gajih yang kecil yang tidak seberapa, berbeda dengan pegawai  negeri sipil yang hidupnya sudah terjamin negara.
Tapi kalau kita pikir pikir menjadi seorang pengusahawan itu tidak lah buruk, terlepas dari penghasilan yang kecil atau malah besar
Sebagai seorang pengusahawan kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain yang tentu hal ini akan bermanfaat bagi orang banyak, lalu sebagai seorang pengusaha kita bisa menentukan sendiri target yang ingin kita capai tanpa ada tekanan dari pihak mana pun , kita juga bisa melatih jiwa kepemimpinan kita ya walaupun belajar menjadi pemimpin bisa kita lakukan di banyak aspek kehidupan akan tetapi dalam hal ini seorang wirausahawan di tuntut untuk dapat mengatur jalannya usahanya agar berjalan lancar
Dari sini juga kita bisa mendapatkan pengalaman yang amat luas lalu hal yang paling penting yang bisa kita lakukan sebagai seorang pengusahawan yakni kita bisa mewariskan usaha kita kepada anak cucu di masa depan , dapat di katakan menjadi seorang pengusahawan itu kita sedang membuat tabungan untuk masa depan
Bagi sebagaian orang menjadi seorang pengusaha memiliki banyak sekali resiko, oleh karena itu banyak dari mereka lebih memilih bekerja di suatu perusahaan atau menjadi pegawai sipil,hal ini karena mereka menganggap mereka memerluka gaji atau pendapatan yang pasti, berbeda halnya dengan pengusaha yang kadang mendapatkan untung dan rugi dari usahanya .
Akan tetapi apakah hal itu menjadi penghambat bagi kita untuk menjadi seorang pengusaha ?tentu tidak, dalam hidup ini agar kita bisa terus berkembang kita harus berani mempertaruhkan sesuatu, entah kegagalan atau keberhasilan yang akan kita jumpai tapi hal ini akan membuka pemikiran kita akan berbagai aspek dalam kehidupan ini yang belum kita ketahui.
Ada orang yang mengatakan lebih baik menjadi pengusaha yang menghasilkan Rp 100,000 perhari ketimbang menjadi bawahan seseorang yang dimana kita hanya di gunakan sebagai alat memperkaya bos kita , dari pernyataan ini kita dapat mengartikan bahwa menjadi seorang pengusaha adalah suatu kebebasan untuk diri kita sendiri tanpa ada tekanan dari pihak lain,menjadi pengusaha adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sesuatu hal yang kecil menjadi sangat besar,kreatifitas,keuletan,kerja keras ,mental yang kuat menjadi kunci utama dalam hal ini.
Bila kita ingin menjadi seorang pengusaha kita harus memiliki mental baja, karna dalam perjalanannya seorang pengusaha pasti pernah berada di posisi terendah,banyak yang meragukan,banyak yang menghina hal ini akan membuat kita menjadi memiliki wawasan yang lebih luas dan tidak terbelenggu di dalam satu kondisi atau lingkungan sehingga kita akan terus dapat berkembang dan berkembang lagi.
Intinya menjadi seorang pengusaha bukanlah sesuatu yang buruk karena banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dalam menjalaninya dan orang sukses bukan hanya orang orang yang menjadi pegawai negeri sipil (PNS),polisi dll tapi seorang pengusahawan pun bisa menjadi orang sukses jadi jangan pernah takut untuk mencoba hal baru,cobalah untuk keluar dari zona nyaman kita saat ini dan memulai sesuatu hal yang baru,siapa tau hal itu akan merubah kehidupan kita kelak.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H