Mohon tunggu...
I GedeAdi
I GedeAdi Mohon Tunggu... Atlet - SMK NEGERI 1 KLUNGKUNG

seorang pemula yang tertarik untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Pergi Karena Ditindas

8 Maret 2024   08:00 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andi adalah seorang anak berumur 12 tahun yang masih duduk di bangku kelas 6 SD. Dia adalah seorang anak yang periang dan penuh canda tawa sehingga banyak anak yang suka berteman dengannya, dia juga termasuk anak yang rajin di kelasnya bahkan Bu Widya yang merupakan wali kelasnya sangat suka padanya karena sikapnya yang tekun dan rajin.

Suatu hari saat jam istirahat Andi dan temannya sedang asik mengobrol sambil memakan bekal yang mereka bawa sendiri, kemudian datanglah seorang anak bernama Adit bersama kawan-kawannya. Adit adalah seorang anak nakal dari kelas sebelah dia sering mengganggu anak yang lebih lemah darinya bahkan dia hampir dipindahkan ke sekolah lain akibat perbuatannya. Andi tampak tak peduli, Andi kemudian berjalan melewati mereka sambil membawa mie kuah, kemudian tanpa sengaja Andi menabrak Adit yang tiba-tiba mundur karena didorong sehingga kuah dari mie tersebut tumpah dan menodai baju milik Adit, Andi yang merasa bersalah langsung meminta maaf kepada Adit "maaf dit, aku ga sengaja" Adit yang merasa kesal langsung tak terima dengan permintaan maaf dari Andi "kamu kira dengan cara minta maaf masalah ini selesai!?" jawabnya dengan suara keras, "tapi dit kamu sendiri yang tadi tiba-tiba mundur kearahku" sahut Andi dengan takut, "oh jadi kamu ngelawan? sini kamu maju!!" jawab Adit dengan penuh emosi, Andi merasa semakin takut karena ini pertama kali baginya. Dengan penuh emosi Adit langsung menarik leher baju milik Andi, Andi hanya bisa terdiam ketakutan seperti batu, untungnya Bu Widya melihat dan melerai mereka lalu menyuruh mereka berdua untuk memaafkan satu sama lain. Mereka berdua pun bermaafan namun tidak dengan Adit yang masih merasa kesal dan tidak puas.

Keesokan  harinya Andi yang biasanya selalu ceria secara tiba-tiba menjadi diam tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya, teman- temannya berusaha menghiburnya namun gagal. Pelajaran selesai dan waktunya jam istirahat, Andi tidak berani keluar kelas karena dia tidak ingin bertemu dengan Adit. Yang dia takutkan akhirnya datang juga, Adit masuk ke kelas Andi dan langsung mendebrak meja Andi "BRAAAAKK" suara debrakan meja yang keras. "WOI ANDI!" panggil Adit dengan suara seperti T-rex, "ii-iyaa dd-dit" sahut Andi dengan gugup diiringi rasa takut. "urusan kita yang kemarin belum selesai! kamu kira minta maaf sudah cukup!?, sini ikut aku". Dengan rasa terpaksa Andi pun menuruti perintah Adit. Adit beserta teman-temannya mengajak Andi ke kebun belakang sekolah, disana Andi dipukuli diinjak-injak, Andi berusaha melawan tapi tak bisa. Setelah kejadian itu Andi sempat melapor ke guru tapi guru hanya mengganggap itu hanya bercanda, Andi hanya diam berbisu. Keesokan harinya Adit datang ke kelas mencari Andi dan mengajaknya ke kantin, sesampainya di kantin Adit dan kwan-kawannya menyuruh Andi untuk membelikan apa yang mereka mau tapi harus menggunakan uang Andi. "heh Andi! belikan snack dan es jeruk untuk aku dan kawan-kawanku" ucap perintah Adit. Andi hanya bisa diam dan menuruti perintah mereka, uang jajan Andipun habis tak tersisa. Keesokan harinya hal yang sama terulang lagi hingga suatu ketika dia tidak membawa uang jajan karena ia lupa. Adit kemudian datang dan memalak uang Andi tapi karena Andi tak membawa uang Adit lalu menarik leher baju Andi dan memukul wajah Andi bahkan tak selesai disitu, Adit dan kawan-kawannya menjatuhkan Andi ke lantai dan menendang-nendang Andi bahkan ada yang menendang perut serta kepala Andi. Anak-anak yang ada dikelas bahkan tak berani ikut campur. Keesokan harinya Andi tidak masuk sekolah tanpa keterangan apapun hingga suatu ketika berita duka datang dari keluarga Andi yang menyampaikan Andi telah tiada akibat pendarahan di kepalanya.

Setelah berita itu salah satu siswa yaitu teman Andi melaporkan penyebab meninggalnya Andi kepada kepala sekolah. Adit dan kawan-kawannya diamankan polisi namun karena masih dibawah umur mereka hanya diberi hukuman jera, akhirnya Adit dikeluarkan dari sekolah dan tak diterima di sekolah lain akibat riwayat yang ia punya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun