Pada hari ini, Selasa (27/9) adalah hari pariwisata dunia (World Tourism Day). Organisasi pariwisata dunia UNWTO memperingati hari pariwisata dunia ini  di Nusa Dua, Bali.Â
Pulau Bali menjadi tempat yang baik untuk peringatan ini karena berbagai ketenaran Bali dalam bisnis pariwisata.Â
Pada tahun 2018, Bali telah mendatangkan sekitar enam juta wisman. Kunjungan ini telah melebihi jumlah penduduk Bali yang hanya berkisar empat juta jiwa.Â
Investasi di bidang pariwisata juga terus berkembang pada sektor atraksi wisata (tempat-tempat rekreasi) dan akomodasi pariwisata.Â
Perkembangan ini membuat pemerintah merencanakan bandara udara di utara Bali untuk menyambut kedatangan wisman yang lebih banyak lagi (sekitar 10 juta wisman).
Target 10 juta wisman seharusnya bisa dicapai pada tahun 2020 dan 2021, tetapi pandemi melanda dunia sehingga perkembangan pariwisata Bali terhenti.
Pada tahun 2019 yang merupakan awal pandemi, kunjungan wisman masih sekitar enam juta. Pada tahun 2020 dan 2021, kunjungan wisman turun drastis karena kebijakan protokol kesehatan yang sangat ketat (Diparda Bali, 2022).
Pada tahun 2022 ini, kunjungan wisman mulai beranjak. Data pada Juni 2022, menunjukkan kunjungan wisman mencapai 345,44 ribu (BPS Bali, 2022). Data ini menunjukkan pemulihan pariwisata Bali.
Prestasi pariwisata Bali ini belum memenuhi harapan masyarakat Bali. Harapan masyarakat Bali adalah pariwisata melestarikan kebudayaan Bali, melestarikan lingkungan Bali, dan menyejahterakan masyarakat Bali.Â
Dalam pelestarian budaya Bali, pariwisata Bali masih diwarnai isu-isu komersialisasi budaya. Isu wisman masuk pura dengan tidak sopan, menodai kawasan suci, dan berpakaian tidak sopan pada tempat suci masih terus berkembang. Contohnya kasus wisman menaiki pohon yang disucikan masyarakat Bali (tribunenews, 16/6/2022).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!