Mohon tunggu...
I DEWAGDE
I DEWAGDE Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Stem Cell atau Sel Punca

27 Mei 2024   20:55 Diperbarui: 27 Mei 2024   21:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Stem cell, juga dikenal sebagai sel punca, adalah sel yang memiliki kemampuan untuk membelah diri dan berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Mereka memiliki dua karakteristik utama: kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-renew) dan kemampuan untuk berdirefensiasi menjadi sel lain. Stem cell ini berpotensi digunakan untuk menggantikan berbagai jaringan tubuh yang rusak.

Jenis-jenis stem cell yang ada adalah:

  1. Totipoten: Sel totipoten adalah sel yang paling belum berubah dan ditemukan pada pertumbuhan awal janin. Oosit yang difertilisasi akan berubah menjadi dua sel totipoten yang kemudian berubah menjadi jaringan embrionik dan ekstraembrionik.
  2. Pluripoten: Sel pluripoten dapat mengalami diferensiasi menjadi 3 lapisan jaringan ectoderm, endoderm, dan mesoderm yang membentuk jaringan dan organ. Sel ini dapat juga dibuat dari sel somatic yang deprogram ulang.
  3. Multipoten: Sel ini ditemukan pada berbagai jaringan dan dapat berubah menjadi satu lapisan jaringan. Sel yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sel punca mesenkimal.
  4. Embryonic Stem Cell: Sel-sel pertama terbentuk setelah sperma membuahi telur. Sel-sel "blank slate": bisa menjadi setiap jenis sel lain di dalam tubuh. Dapat membagi dan berkembang biak tanpa henti. Kontroversial dalam kedokteran karena embrio harus dihancurkan untuk mendapatkan sel punca tersebut.
  5. Adult Stem Cell (Stem Cell Dewasa): Sel induk (Stem Cell) yang matang mengisi darah, kulit, usus, dan beberapa sel lainnya. Dalam beberapa kasus, dapat mengganti sel yang rusak akibat penyakit atau cedera. Kemampuan terbatas untuk menjadi jenis sel lain. Kemampuan terbatas untuk membagi dan berkembang biak.
  6. Induced-pluripotent Stem Cell: Sel dewasa yang diprogram ulang untuk terlihat dan bertindak seperti sel induk embrio. Dapat dibuat dari kulit, darah, dan sel dewasa lainnya. Dari keadaan mereka yang seperti embrio, dapat lebih diubah untuk menjadi jenis sel lainnya. Penggunaan potensial yang baik dalam dunia kedokteran, tetapi masih merupakan bidang penelitian baru

Untuk mengumpulkan stem cell, terdapat beberapa cara yang digunakan, tergantung pada sumber dan tujuan penggunaan. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:

  • Pengumpulan dari Darah Tali Pusat: Stem cell dapat dikumpulkan dari darah tali pusat bayi yang baru lahir. Proses pengumpulan dilakukan oleh dokter kandungan dan kemudian diproses oleh bank darah tali pusat. Sel punca yang dikumpulkan kemudian dipanen di laboratorium dan ditanamkan ke jaringan yang rusak untuk perbaikan.
  • Pengumpulan dari Embrio: Stem cell embrionik dapat dikumpulkan dari embrio yang berusia 3-5 hari. Embrio ini dihasilkan dari sel telur wanita yang dibuahi oleh sperma pria. Sel-sel embrionik ini bersifat pluripoten, memungkinkan mereka untuk memperbanyak diri atau berkembang menjadi jenis sel apa pun dalam tubuh. Pengumpulan ini biasanya dilakukan untuk pengobatan penyakit yang sulit disembuhkan.
  • Pengumpulan dari Jaringan: Stem cell juga dapat dikumpulkan dari berbagai jaringan tubuh, seperti tulang, otot, dan organ lainnya. Sel punca ini dapat dibuat dan dikultur di laboratorium untuk dikondisikan sebagai terapi berbagai penyakit
  • Pengumpulan dari Sel Dewasa: Stem cell dewasa dapat dikumpulkan dari sel-sel dewasa yang matang, seperti darah, kulit, dan usus. Sel punca ini dapat diprogram ulang untuk menjadi seperti sel induk embrio, memungkinkan mereka untuk digunakan dalam pengobatan penyakit.

Dalam beberapa kasus, pengumpulan stem cell dapat dilakukan dengan cara suntikkan melalui DSA, yang langsung lewat ke pembuluh darah di otak dan lebih cepat sampainya ke otak. Cara ini digunakan untuk pengobatan penyakit pada otak 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun