Mohon tunggu...
I Ketut Suar Adnyana
I Ketut Suar Adnyana Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, FKIP Universitas Dwijendra Denpasar

Lahir pda tanggal 15 Mei 1967 Menamatkan S1 Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, Tahun 1992 pada FKIP Universitas Udayana Menyelesaikan S2 bidang Linguistik di Universitas Udayana pada tahun 2008 Menyelesaikan S3 bidang Linguistik di Universitas Udayana tahun 2012

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Budaya Positif pada Siswa di Tengah Covid-19

30 Desember 2020   22:35 Diperbarui: 31 Desember 2020   02:18 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

            Subianto (2013:331) menyatakan pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia baru. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan keputusan moral yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif.  Ada  tiga pendekatan dalam pengembangan karakter disiplin pada siswa. Pendekatan tersebut adalah pendekatan berbasis kelas, budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Pendekatan berbasis kelas dilakukan dengan: a) mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran secara tematik atau terintegrasi dalam mata pelajaran sesuai dengan isi kurikulum; b) merencanakan pengelolaan kelas dan metode pembelajaran/pembimbingan sesuai dengan karakter siswa; c) menanamkan sikap tenggang rasa antar siswa dalam pembelajaran, dan d) memupuk rasa kebersamaan dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

            Pendekatan berbasis budaya sekolah dilakukan dengan: a) menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah; b) memberikan keteladanan antar warga sekolah; c) membangun dan mematuhi norma, peraturan,sekolah; d) mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri khas sekolah; e) memberi ruang yang luas kepada siswa untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan literasi; dan f) khusus bagi siswa pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar atau satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah diberikan ruang yang luas untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

             Pendekatan berbasis keluarga atau masyarakat. Keluarga dan masyarakat merupakan lingkungan yang turut membentuk karakter anak. Sebagian waktu anak digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat. Nilai-nilai sosial dan kepercayaan yang ada dalam masyarakat akan memengaruhi  karakter anak. Orang tua berkewajiban  mengawasi perkembangan karakter anak sehingga perilaku anak tidak menyimpang dari nilai-nilai sosial masyarakat. Orang tua menjadi contoh dalam mengimplementasikan nilai-nilai sosial masyarakat  sehingga secara tidak langsung cara tersebut dapat membentuk karakter anak. 

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun